Letak Indonesia dan Pengaruh Sesar Garsela di Jawa Barat

Tayang: 19 September 2024, 14:05 WIB
Editor: Tim Harian Bogor Raya
Ilustrasi gempa di Sukabumi Jawa Barat
Ilustrasi gempa di Sukabumi Jawa Barat /Pinterest

HARIAN BOGOR RAYA - Indonesia terletak di kawasan cincin api Pasifik (Ring of Fire) dimana dikelilingi oleh lempeng-lempeng tektonik aktif. Itulah sebabnya Indonesia sering mengalami aktivitas gempa bumi, baik yang bersifat dangkal maupun dalam.

Sesar Garsela (Garut Selatan) merupakan salah satu sesar aktif di wilayah Jawa Barat. Sesar Garsela itu patahan bumi yang menjadi salah satu sumber gempa tektonik di kawasan tersebut. Sesar Garsela sendiri juga salah satu sesar lokal yang berperan penting dalam aktivitas seismik di Jawa Barat. 

Patahan atau sesar sendiri merupakan retakan pada kerak bumi yang terjadi sebab pergerakan lempeng tektonik. Ketika terjadi pergeseran atau pergerakan pada sesar ini, energi yang terkumpul di dalam bumi dilepaskan dalam bentuk getaran ataui gempa bumi.

Baca Juga: Gunungkidul Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan Mengalami Kerusakan

Salah satu wilayah di Indonesia yang baru-baru ini mengalami rentetan gempa bumi adalah Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bandung. Pemicu rentetan gempa yang terjadi di Bandung adalah  aktivitas Sesar Garsela. Itu menjadi perhatian para ahli dan masyarakat setempat. Analisis ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. 

Baginya, gempa ini termasuk gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela. "Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono kepada wartawan. 

Gempa ini, jelasnya, dirasakan hingga daerah Majalaya hingga Garut. Skala intensitas gempa juga beragam. "Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). 

Baca Juga: Update Gempa Magnitudo 5 di Bengkulu

"Daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah; terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjutnya. 

Rentetan Gempa Dangkal di Bandung 

Aktivitas Sesar Garsela baru-baru ini menyebabkan rentetan gempa dangkal di wilayah Bandung dan sekitarnya. Gempa dangkal itu gempa bumi yang pusat gempanya berada di kedalaman kurang dari 70 kilometer di bawah permukaan bumi. Meskipun gempa dangkal umumnya memiliki magnitudo yang lebih kecil dibandingkan dengan gempa dalam, getarannya cenderung lebih terasa karena pusat gempanya dekat dengan permukaan bumi. 

Gempa yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela ini dilaporkan memiliki magnitudo yang bervariasi, tetapi beberapa di antaranya cukup dirasakan oleh warga Bandung. Meskipun belum ada laporan signifikan mengenai kerusakan besar akibat gempa ini, rentetan gempa dangkal tersebut tetap menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar.

Baca Juga: Gempa di Nusa Tenggara Barat, BMKG Angkat Suara

 Mengapa Sesar Garsela Menjadi Perhatian? Aktivitas sesar aktif seperti Garsela sangat penting untuk diperhatikan, karena potensi gempa yang diakibatkannya dapat memengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Beberapa alasan mengapa Sesar Garsela menjadi perhatian adalah: Lokasi yang Padat Penduduk Wilayah Jawa Barat, terutama Bandung, merupakan kawasan dengan populasi yang sangat padat.

Getaran gempa yang terjadi di daerah padat penduduk ini dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas serta menimbulkan korban jiwa, jika tidak diantisipasi dengan baik. Sejarah Aktivitas Sesar Sesar Garsela bukanlah sesar yang baru ditemukan. Sejarah menunjukkan bahwa sesar ini pernah beberapa kali memicu gempa di masa lalu, meskipun dengan intensitas yang bervariasi. 

Catatan historis mengenai aktivitas sesar ini membantu para ilmuwan memantau pergerakannya dan memprediksi kemungkinan gempa yang lebih besar di masa depan. Dampak Lingkungan dan Infrastruktur Selain memengaruhi keselamatan jiwa, gempa yang disebabkan oleh sesar aktif juga bisa merusak lingkungan, jalan raya, jembatan, dan bangunan-bangunan penting. Hal ini bisa mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat, bahkan bisa menyebabkan bencana lanjutan seperti tanah longsor. 

Baca Juga: Update Gempa di Laut Banda Maluku Magnitudo 5,2

Bagaimana Masyarakat Bisa Menghadapi Risiko Gempa? Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko dan dampak dari gempa bumi, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa seperti Bandung. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil: Edukasi dan Kesiapsiagaan

Salah satu kunci utama untuk mengurangi risiko bencana adalah dengan meningkatkan edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat. Masyarakat perlu memahami bagaimana cara bertindak saat gempa terjadi, seperti berlindung di bawah meja yang kuat, menjauhi jendela, dan mencari tempat yang aman dari reruntuhan.

Edukasi ini juga harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, agar anak-anak sejak dini memahami bagaimana menghadapi gempa bumi.

Baca Juga: Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo guncang Ambon

Bangunan Tahan Gempa 

Masyarakat dan pemerintah perlu memastikan bahwa bangunan di daerah rawan gempa, termasuk rumah, sekolah, dan fasilitas umum, dibangun dengan standar konstruksi tahan gempa. Struktur bangunan yang dirancang khusus untuk menghadapi gempa dapat mengurangi risiko keruntuhan dan menyelamatkan banyak nyawa.

Rencana Evakuasi

Setiap keluarga dan komunitas harus memiliki rencana evakuasi yang jelas. Saat gempa terjadi, waktu untuk bereaksi sangat terbatas, sehingga penting bagi setiap orang untuk tahu di mana tempat perlindungan terdekat, bagaimana cara menuju ke sana, dan apa yang harus dibawa.

Persiapan Bencana

Selain itu, masyarakat juga harus memiliki perbekalan darurat, seperti air, makanan, lampu senter, dan obat-obatan. Barang-barang ini bisa sangat berguna jika terjadi gempa besar yang menyebabkan putusnya akses ke fasilitas umum atau listrik.

Baca Juga: Update Gempa di Lampung Magnitudo 5,1

Memantau Informasi Resmi

Masyarakat juga disarankan untuk selalu mengikuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau lembaga resmi lainnya yang memberikan update terkait aktivitas seismik. Informasi yang akurat dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri lebih baik dan menghindari kepanikan yang tidak perlu.

 Aktivitas Sesar Garsela yang memicu rentetan gempa dangkal di Bandung adalah pengingat bahwa Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa. Meskipun gempa tidak dapat dicegah, masyarakat bisa meminimalkan dampaknya melalui edukasi, kesiapsiagaan, dan konstruksi bangunan yang tahan gempa

Dengan langkah-langkah yang tepat, risiko akibat gempa bumi bisa dikurangi. Selain itu, masyarakat di daerah rawan gempa seperti Bandung perlu terus waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan. Rentetan gempa ini juga menjadi pengingat untuk tidak mengabaikan pentingnya mempersiapkan diri terhadap bencana alam.*** 

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Sesar Garsela Jadi Ancaman Serius Gempa Dangkal di Bandung, Masyarakat Perlu Waspada 

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub