HARIAN BOGOR RAYA -Sekretaris Petugas PPIH Arab Saudi, Daker Madinah Abdillah menjelaskan soal perbedaan suhu udara di Indonesia dan Arab Saudi saat ini.
Menurutnya, perbedaan suhu udara itu harus diwaspadai karena di Tanah Air, suhu udara jarang menyentuh angka 40 derajat atau lebih.
"Jamaah harus waspada, paparan sinar matahari terus menerus akan membuat kulit terbakar dan terasa di kulit, serta dehidrasi," kata Abdillah, soal perbedaan suhu udara.
Baca Juga: Risiko Suhu Ekstrem Tinggi dan Suhu Ekstrem Rendah Bagi Anak, Penting Orangtua Tahu
Ada sejumlah kiat dari petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) untuk jamaah haji ketika melakukan aktivitas di Madinah. Selain memakai krim tabir surya, jamaah disarankan membawa botol minum yang bisa diisi air zam zam dari Masjid Nabawi saat di Madinah atau di Masjidil Haram saat di Mekkah.
Meski tidak haus, lanjutnya, jamaah diingatkan untuk minum minimal seteguk air setiap setengah jam dan jamaah juga membawa semprotan air untuk sesekali disemprotkan ke wajah.
Berbeda dengan Indonesia, udara di Arab Saudi, termasuk di Madinah, memiliki kelembaban rendah. Akibatnya, kulit dan bibir mudah kering. Bila dibiarkan, dapat menimbulkan gatal-gatal dan bibir pecah-pecah.
Baca Juga: Suhu Bumi Naik, PBB Ungkap Permintaan Bagi Negara-negara Industri
Maka, perlengkapan yang tidak kalah penting dibawa jamaah adalah lip balm atau pelembab bibir dan body lotion yang mengandung zat penahan sinar ultraviolet.