Network
HARIAN BOGOR RAYA - Pengawasan keamanan makanan calon haji dilaksanakan pada beberapa tahapan uji, mulai dari organoleptik, seperti pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna hingga fasilitas produksi.
"Dengan uji ini akan dipastikan mutu makanan melalui penerimaan indra atau uji sensor. Pengujian ini dapat mendeteksi risiko kerusakan makanan, sehingga bisa dihindari sebelum dikonsumsi oleh calon haji," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo.
Tim juga menguji secara kimia untuk mendeteksi potensi kandungan formaldehyde dalam makanan calon haji yang dapat membahayakan konsumen. Termasuk pengukuran asam-basa.
Baca Juga: Media Center Haji Akan Beroperasi, Catat Waktu dan Informasi Penting Lainnya
Masih soal makanan calon haji, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kata dia, tim membentuk bank sample untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium ulang.
Selain pada sampel makanan, dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan penyedia katering. Pengawasan itu sejak penerimaan bahan baku, bahan baku disimpan, pengolahan bahan makanan, penyimpanan makanan, hingga distribusi sesuai standar.
“Selain rasa makanan, kebersihan dan keamanan kandungan dari makanan tersebut juga sangat penting. Oleh karenanya kami melakukan pengawasan mulai dari penyiapan makanan hingga distribusi," beber Liliek Marhaendro Susilo .
Baca Juga: Penting! Soal Pengecekan Kesehatan Sebelum Calon Jamaah Haji Lansia Ke Tanah Suci
Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjamin fasilitas pemondokan dan makanan anggota jamaah calon haji Indonesia 2023 di Arab Saudi telah memenuhi ketentuan kesehatan.
