Network
HARIAN BOGOR RAYA - Penanggung jawab evakuasi KKHI Madinah, dr Rikho Ade Putra menjelaskan, sampai saat ini ada 13 pasien sakit perlu dievakuasi dari Maidnah menuju Mekkah dan pemberangkatan dimulai Jumat, 9 Juni pagi waktu Arab Saudi sampai tanggal 16 Juni 2023.
Sehari, katanya, ada dua kali pemberangkatan. Pasalnya, mobil ambulans ada satu kendaraan. Perjalanan pulang dari Madinah ke Mekkah dibutuhkan lima jam, pulang pergi 10 jam, belum lagi istirahat. Maka, sehari hanya dua pemberangkatkan pagi dan malam.
"Mereka (pasien yang dievakuasi) paling banyak sakit jantung dan paru-paru. Mereka lansia semua," katanya, masih soal pemberangkatan pasien dari Madinah ke Mekkah.
Baca Juga: Viral Jamaah Haji Asal Sulawesi Selatan Terlantar di Madinah Arab Saudi
Tambahnya, pasien sakit yang akan dievakuasi dari Madinah ke Mekkah pada Jumat, 9 Juni malam, ada tiga pasien, yakni dari Embarkasi BTJ 004 (lansia usia 62 tahun karena infeksi di kaki dan obesitas); pasien dari Embarkasi BTJ 004 (berusia 80 tahun); dan pasien Embarkasi KNO 001 karena sakit paru).
Sebelum berangkat, konsultan ibadah Daker Madinah Wazir Ali meminta jamaah calon haji Henry Alimuddin Siagian (53) untuk mengenakan pakaian ihrom serta melafalkan niat umroh sejak dari KKHI, sebut Rikho Ade Putra.
Perlu diketahui, sebanyak dua calon haji (calhaj) Indonesia sakit yang sebelumnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah diberangkatkan ke Mekkah untuk mengikuti rangkaian ibadah haji, Jumat, 9 Juni pagi waktu Arab Saudi.
"Evakuasi pasien sakit dengan ambulans ini dilakukan karena kelompok terbang (kloter) mereka sudah berangkat ke Mekkah lebih awal," kata saat pemberangkatan pasien.
