Tradisi Unik Sasauran dan Ngarak Bedug Bangunkan Warga Untuk Menyantap Sahur

- 26 Maret 2023, 04:46 WIB
Pasukan Ngarak Bedug di Jakarta Timur/HBR/@ugdani
Pasukan Ngarak Bedug di Jakarta Timur/HBR/@ugdani /


HARIAN BOGOR RAYA - Ragam tradisi membangunkan warga untuk makan sahur sudah ada sejak jaman dahulu bahkan jauh di jaman Rasulullah juga pernah ada.

Dibeberapa daerah namanya berbeda-beda sesuai dengan ala kebudayaan masing-masing, tujuan nya untuk membangunkan  warga agar tidak kesiangan.

Keseruan ini tampak unik dengan irama musik ala kadarnya yang ditabuh mulai dari arakan bedug hingga botol dan panci ditabuh dengan cara berkeliling sambil berteriak, " Sahur... sahur.. sahur ".

Baca Juga: Anjuran Mengisi Malam Ramadan Dengan Banyak Mengingat Allah

Biasanya para remaja ataupun pemuda aktif melakukan ini, sambil berkeliling menabuh alat musik tradisional. 

Kalau di Bandung tradisi ini dinamakan sasauran yang dilakukan para remaja ataupun pemuda kadang ada juga sejumlah ibu-ibu dan bapak-bapak ikut memeriahkan suasana Sasauran yang berkeliling dari gang ke gang yang dimulai dari sejumlah pasukan.

Pasukan sasauran yang terdiri ada beberapa kelompok mulai berkumpul sekitar pukul 03.15 WIB namanyapun berbeda sesuai nama daerahnya, seperti Ngangklang di daerah Kendal Semarang, ada juga yang menamakan Kentongan untuk Jawa Tengah, dan di Betawi namanya Ngarak Bedug.

Baca Juga: Hanya Sebab Tertentu Bagi Pasien Diabetes Tidak Disarankan Puasa

Menurut Wahib atau biasa akrab dipanggil Pak Wo, tradisi ini juga ada di daerahnya, " tempat saya namanya Ngangklang  di wilayah Kendal Jawa Tengah, " ujarnya kepada  Harian Bogor Raya Minggu 26 Maret 2023.

" Di tempat saya namanya Kentongan" timpal Kirun atau biasa dipanggil Qiqi.

Sambil berkeliling sejumlah pasukan ini masing-masing saling bersahutan hingga mereka masing-masing pulang ke rumah untuk menyantap sahur.***

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x