Ini Kata dr Spesialis Tentang Rokok Elektrik

- 6 Februari 2023, 21:11 WIB
Ilustrasi vape. /Pixabay/doodleroy
Ilustrasi vape. /Pixabay/doodleroy /



HARIAN BOGOR RAYA - Belakangan rokok elektrik atau anak muda menyebutnya vape menjadi gaya hidup dan tren dikalangan para kaum perokok.

Beragam rasa dan pilihan tersedia mana yang disukai hingga vape juga nampaknya diminati kaum wanita muda, entah kerena rasanya atau mungkin kerena gaya hidup.

Harganya pun lumayan dan bervariasi dimulai dari harga Rp150.000 hingga Rp250.000 tergantung jenis dan bentuknya.

Baca Juga: Video Spesial: Semarak Bogor Street Festival Cap Go Meh 2023 di Surya Kencana Kota Bogor

Menurut Iful warga Bambu Petung Jakarta Timur, menggunakan vape kerena praktis dan mengikuti perkembangan jaman.

" Ya keren aja seh, selain itu juga praktis ga tiap hari beli rokok, enaknya ya bisa dihisap dua atau tiga kali dan bisa disimpan, ga kaya rokok dalam sebatang harus dihabiskan. " ujarnya Kepada Harian Bogor Raya, Senin 6 Februari 2023.

Namun bagaimana menurut akhli kesehatan soal rokok elektrik  ini?
Menurut dokter Spesialis Paru dr Erlin Burhan SpP( K), MSC rokok elektrik mengandung nikotin dan bahan karsinigen lainnya  yang menyebabkan timbulnya dampak buruk bagi kesehatan sana halnya dengan rokok biasa.

Baca Juga: Gunung Semeru di Lumajang Keluarkan Awan Panas, PVMBG Tunjukkan Data

"Perokok vape dan orang sekitarnya tetap terekspos dengan nikotin dan zat kimia bersifat karsinogenik dan ini tentu saja zat-zat ini bisa mengiritasi (saluran napas dan paru) menimbulkan radang, sesak," ujarnya seperti dikutip Harian Bogor Raya dari Antara, Senin 6 Februari 2023.


Ia juga menjelaskan bahwa rokok elektrik mengandung bahan toksik sama seperti rokok pada umumnya, rokok elektrik terbukti tidak begitu baik terhadap saluran pernapasan dan tidak dikatakan aman.

Dikatakan juga vape juga berpotensi kecanduan karena adanya bahan adiktif, ia juga menyarankan  menghisap vape  tidak digunakan sampai terbukti aman, dan menghisap vape bukanlah cara berhenti merokok konvensional.

Baca Juga: Medco E dan P Tanam Pohon Unggulan Bersama Siswa SMKN 1 Indra Makmur

"Tidak bisa berhenti merokok itu sudah kecanduan. Berhenti  untuk tidak merokok seterusnya itu sulit. Rasa asam di mulut bukan satu-satunya tanda (kecanduan). Dia bisa menjadi gelisah karena tubuhnya merasa kurang nikotin," tambahnya  bersumber pada Antara. ***

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x