Kenali Penyakit Kawasaki dan Pengobatan Penyakit Kawasaki

- 30 Mei 2023, 12:24 WIB
Ilustrasi penyakit
Ilustrasi penyakit /Pexels

HARIAN BOGOR RAYA - Tata laksana pengobatan penyakit Kawasaki umumnya melibatkan kombinasi aspirin dosis tinggi yang diberikan hingga demam mereda dan imunoglobulin intravena (IVIG), direkomendasikan American Heart Association. Tujuan terapi itu mengurangi peradangan, mencegah komplikasi, dan mempercepat pemulihan.

“Dalam pengobatan Kawasaki, IVIG diberikan dalam dosis tinggi melalui infus intravena untuk mengurangi peradangan dan mencegah perkembangan aneurisma koroner. Pemberian IVIG biasanya dilakukan hanya sekali, biasanya selama 10-12 jam,” ucap dokter lulusan Universitas Sumatera Utara, Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr. Aditya Agita Sembiring.

Aditya mengatakan dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar anak dengan penyakit Kawasaki akan sembuh sepenuhnya tanpa komplikasi jangka panjang.

Baca Juga: Ketahui Peningkatan Kadar Hormon Kortisol dan Kortison Dengan Penyakit Kardiovaskular

Mengambil data di Jepang, dia mengatakan dari 26.691 pasien, terdapat 4 (0,015 persen) kasus kematian akibat penyakit Kawasaki pada tahun 2011-2012. Sementara data dari Amerika Serikat menunjukkan angka kematian sedikit lebih tinggi dari Jepang, yaitu sekitar 0,17 persen.

Kematian di kedua negara tersebut terjadi karena komplikasi serius yang paling umum, yaitu pembentukan aneurisma koroner, pelebaran dan pembengkakan pada pembuluh darah jantung. Aditya menyebut aneurisma koroner dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memerlukan pengawasan jangka panjang oleh seorang ahli jantung.

Prognosis penyakit Kawasaki, menurut Aditya, juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia saat menderita penyakit (bayi berusia di bawah 1 tahun memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi), adanya komplikasi kardiovaskular, dan waktu pemberian pengobatan yang tepat. Jika aneurisma koroner terbentuk, pengobatan dan tindak lanjut yang tepat sangat penting untuk memantau dan mengelola kondisi jantung.

Baca Juga: Peneliti Beberkan Soal Perkiraan Datangnya Penyakit X

Penyakit Kawasaki masih terbilang penyakit yang terlambat dalam penanganan karena diagnosis yang tidak tepat. Maka itu, Aditya mengatakan, penting untuk tetap mengikuti pedoman kesehatan umum, menjaga kebersihan, dan melibatkan tenaga medis jika ada kekhawatiran atau muncul gejala yang mencurigakan pada anak-anak.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x