Network
HARIAN BOGOR RAYA - Para peneliti mengevaluasi pola tidur dan aktivitas listrik otak dari 15 orang sehat. Orang sehat itu memiliki berat badan dan kebiasaan tidur normal. Orang sehat itu diberi dua tipe diet kadar kalori sama, seperti diet tinggi lemak dan gula serta diet rendah lemak dan gula.
Pada diet tinggi lemak dan gula serta diet rendah lemak dan gula itu diberikan secara acak sepanjang sepekan pada orang sehat itu. Para peneliti pun menemukan, durasi tidur sama dari diet tinggi lemak dan gula, serta diet rendah lemak dan gula. Partisipan Orang sehat itu merasa kualitas tidur mereka sama.
Sedangkan alat perekam electroencephalogram menunjukkan, Orang sehat yang mengonsumsi diet tinggi lemak dan gula mengganggu gelombang lambat yang berkaitan dengan aktivitas listrik pada otak sehingga tidur mereka kurang nyenyak.
Baca Juga: Pengaruh Konsumsi Tinggi Lemak dan Gula Serta Kualitas Tidur
Para peneliti percaya gangguan tersebut terjadi karena gula dan lemak mengaktifkan jalan otak sehingga membuat orang terasa lebih sadar. Cedernaes menyebut diet sehat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Perlu diketahu, sebuah studi Uppsala University mengungkap kebiasaan konsumsi junk food (makanan rendah gizi) yang mengandung lemak dan gula dapat mengurangi kualitas tidur. Riset ini publikasikan oleh jurnal Obesity.
"Baik diet dan pola tidur yang menimbulkan risiko bagi beberapa kondisi kesehatan publik," ujar peneliti Jonathan Cedernaes seperti dikutip dari laman Medical Daily melalui PMJ News.
Baca Juga: Peneliti Beberkan Temuan Pengguna yang Menggunggah Satu Jam Sebelum Waktu Tidur Normal
"Sebagaimana pentingnya makanan yang kita konsumsi bagi kesehatan, kami berpikir akan menarik jika menyelidiki efek dari diet berbeda berperan dalam mengubah (kualitas) tidur kita," sambungnya.***
