HARIAN BOGOR RAYA - Anda perlu memahami bahwa ada tanda dan gejala adanya kanker payudara yang harus Anda perhatikan. Seperti adanya benjolan, keluar cairan putih atau darah selain ASI, penebalan kulit di payudara, perbedaan puting, iritasi, perubahan bentuk payudara, bersisik dan nyeri di area payudara.
“Kalau merasa ada tanda langsung datang ke dokter, nanti akan diperiksa dengan mamografi, USG untuk melihat benjolan padat atau cair, dan biasanya dilakukan biopsi untuk mengambil jaringan dan MRI atau CT Scan,” jelas dokter spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi medik UI, Prof. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, soal kanker payudara.
Selain itu, lanjutnya, masih soal kanker payudara, ada istilah metastasis HER2-Low yang masih asing. Faktanya ditemukan sebanyak persen orang didiagnosis HER2-Negatif dengan kadar HER2 rendah.
Baca Juga: Kanker Payudara dan Risiko Bagi Wanita
“Pengetahuan metastasis kanker payudara HER2-Low di Indonesia masih sedikit, status HER2 berbeda dengan status hormonal, orang dengan kadar HER2 rendah bisa hormonal positif,” kata Ikhwan, dilansir dari Antara.
HER2 yang rendah atau disebut HER2-Low terdeteksi jika pemeriksaan imunohistokimia (IHK) pada spesimen biopsi yang diambil dari sel kanker menunjukkan kadar protein HER2 yang rendah dengan IHK 1+ atau 2+.
HER2-Low terjadi pada stadium awal dan penyebarannya cenderung lebih cepat sehingga pengobatan awal sangat diperlukan agar tidak menyebar. Pasien kanker payudara HER2-Low dapat terus diobati untuk memperlambat kecepatan dan penyebaran pertumbuhan kanker
Baca Juga: Dokter Ungkap Mamografi AI Hingga Deteksi Awal Kanker Payudara
Juga mengurangi keparahan gejala, meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup. Termasuk bisa memperpanjang waktu masa bebas penyakit hingga dua kali lipat.