Selain Tanda dan Gejala Kanker Payudara, Pahami Istilah Metastasis HER2-Low

Tayang: 20 September 2024, 14:49 WIB
Editor: Tim Harian Bogor Raya
Foto Ilustrasi : Kanker Payudara./ WAJIB TAHU!! Kanker yang Tidak Ditangani Secara Komprehensif Dapat Menjadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan
Foto Ilustrasi : Kanker Payudara./ WAJIB TAHU!! Kanker yang Tidak Ditangani Secara Komprehensif Dapat Menjadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan /

HARIAN BOGOR RAYA - Anda perlu memahami bahwa ada tanda dan gejala adanya kanker payudara yang harus Anda perhatikan. Seperti adanya benjolan, keluar cairan putih atau darah selain ASI, penebalan kulit di payudara, perbedaan puting, iritasi, perubahan bentuk payudara, bersisik dan nyeri di area payudara.

“Kalau merasa ada tanda langsung datang ke dokter, nanti akan diperiksa dengan mamografi, USG untuk melihat benjolan padat atau cair, dan biasanya dilakukan biopsi untuk mengambil jaringan dan MRI atau CT Scan,” jelas dokter spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi medik UI, Prof. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, soal kanker payudara.

Selain itu, lanjutnya, masih soal kanker payudara, ada istilah metastasis HER2-Low yang masih asing. Faktanya ditemukan sebanyak persen orang didiagnosis HER2-Negatif dengan kadar HER2 rendah. 

Baca Juga: Kanker Payudara dan Risiko Bagi Wanita

“Pengetahuan metastasis kanker payudara HER2-Low di Indonesia masih sedikit, status HER2 berbeda dengan status hormonal, orang dengan kadar HER2 rendah bisa hormonal positif,” kata Ikhwan, dilansir dari Antara.

HER2 yang rendah atau disebut HER2-Low terdeteksi jika pemeriksaan imunohistokimia (IHK) pada spesimen biopsi yang diambil dari sel kanker menunjukkan kadar protein HER2 yang rendah dengan IHK 1+ atau 2+.

HER2-Low terjadi pada stadium awal dan penyebarannya cenderung lebih cepat sehingga pengobatan awal sangat diperlukan agar tidak menyebar. Pasien kanker payudara HER2-Low dapat terus diobati untuk memperlambat kecepatan dan penyebaran pertumbuhan kanker

Baca Juga: Dokter Ungkap Mamografi AI Hingga Deteksi Awal Kanker Payudara

Juga mengurangi keparahan gejala, meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup. Termasuk bisa memperpanjang waktu masa bebas penyakit hingga dua kali lipat.

“Pengobatannya antibodi terapi target trastuzumab dan obat kemoterapi Deruxtecan, dia bekerja dengan cara menempel di HER2, kombinasi obat ini tujuannya supaya kemoterapinya cuma kenain sel kanker,” katanya.

Dokter Pendidik Klinis di Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FKUI ini menjelaskan sel kanker akan menyebar ke organ yang memiliki banyak pembuluh darah. Contohnya tulang, paru-paru, dan hati.

Baca Juga: 6 Buah Bantu Cegah Kanker Payudara

Sel payudara juga memilki potensi menjadi sel kanker karena beberapa faktor risiko yang memicu pertumbuhan sel menjadi abnormal yaitu hormonal, aktivitas fisik yang kurang, obesitas, konsumsi alkohol, dan merokok. Selain itu, usia dan faktor genetik juga menjadi salah satu penyebab lainnya.***

Sumber: Antara


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub