HARIAN BOGOR RAYA - Apakah konvensi vokal saat latihan berat itu sangat membantu dari jarak jauh. Pasalnya, Anda biasa mendengar mereka di gym menghasilkan suara semacam itu saat mengangkat barbel. Apakah suara-suara ini bisa meningkatkan kinerja? Ataukah semua ada di kepala Anda saja?
Saat di tempat gym sendiri, pasti Anda melihat orang yang tengah latihan berat kerap tidak bisa menahan suaranya. Jika Anda salah satunya, bisa saja ada tujuan dan manfaat tertentu dari melakukan hal tersebut.
Masih terkait bahasan gym, dilansir dari laman CNA, seseorang menceritakan momen saat melakukan panjat tebing di taman selatan Wyoming. Itu dikenal dengan nama Vedauwoo.
Baca Juga: Fase Bermain Anak Hingga Baby Gym yang Patut Orangtua Ketahui
Suasanya sangat tenang di pagi hari, diiringi dengan suara angin yang menabrak daun di pepohonan. Namun, tidak berlangsung lama.
Setelah sekitar satu jam, dia menggeram, bergemuruh, memaki, dan merintih melalui celah lebar yang seolah ingin mengeluarkannya. Saat itu juga, dia mengeluarkan suara antara mendengus (grunting), berteriak, dan menangis.
Dia bertanya-tanya apakah konvensi vokalnya sangat membantu dari jarak jauh. Kita biasa mendengar mereka di gym dimana menghasilkan suara semacam itu saat mengangkat barbel. Apakah suara-suara ini bisa meningkatkan kinerja? Ataukah itu semua hanya ada di kepala kita?
Baca Juga: Deretan Rekomendasi Suplemen Gym Hingga Manfaatnya
Manfaat psikologis
Penjelasan soal dengusan bisa jadi sangat membantu. Bisa saja sebagian terjadi karena masalah mental. “Aku melihatnya sebagai cara untuk memusatkan perhatian, seperti pelepasan dan penyaluran emosi” kata Sarah Ulrich-French, seorang psikolog olahraga di Washington State University.
Menyalak bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan ini. Sebagian lebih memilih pernapasan penuh kesadaran, sementara lainnya mungkin memusatkan pandangan pada titik tertentu, tapi tujuannya adalah untuk menemukan zona mental di mana kinerja terasa lebih mudah.
Dr. Sandage juga mengatakan teknik fokus akan membuatmu merasa lebih selaras dengan tubuhmu dan meningkatkan manfaat kesehatan mental dari latihan. Dalam seni bela diri Jepang, sebagai contoh, para atlet menggunakan meditasi dan teriakan pendek, meneriakkan vowel yang dinamakan kiais (a, i, u, e, o) untuk memfokuskan energi mereka.
Baca Juga: Kerap Dikonsumsi Pengunjung Gym dan Binaragawan, Ketahui Deretan Manfaat Konsumsi Protein
Seorang psikolog kognitif di University of Hawaii, Manoa, yang telah mempelajari olah vokal pada kompetitif olahraga bernama Scott Sinnett, mengatakan, membuat suara mungkin juga membantu membangun ritme, karena kita sering mendengus saat beraktivitas. Mengenai hal itu, Dr. Sandage setuju bahwa manfaatnya baik secara psikologis maupun fisiologis.
Dan suara berbeda dapat memiliki tujuan berbeda pula. Misalnya, di Wyoming, monolog dan suara teriakan yang dibuat saat bergelantungan di tali mungkin bersifat psikologis. Teriakan dan geraman sewaktu menarik tali mungkin telah memperkuat inti kita dan menolong kita menghasilkan lebih banyak kekuatan.
Tetapi, kata-kata umpatan setelah gagal adalah nafas yang sia-sia. Masalah sosial Ilustrasi olahraga angkat beban Freepik Entah mengeluarkan suara berisik atau tidak meningkatkan kinerjamu, itu mungkin mempengaruhi orang-orang di sekitarmu. Dengusan yang baik mungkin mengubah cara lawan tenismu mengukur servismu dengan menutupi suara pukulan.
Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Gym Angkat Beban: Tips Aman dan Efektif
“Jika kamu tidak bisa mendengar suara bola dan putaran yang keluar darinya, beratnya, itu akan mempengaruhimu,” ujar Marjorie Blackwoord, juara tenis Kanada tiga kali yang menghabiskan 40 tahun terakhir untuk melatih dan bekerja di bidang olahraga ini. Dr. Sinnett menambahkan bahwa untuk pemain pemula, itu mungkin akan mengganggu jika seseorang menggeram kepadamu.
“Meskipun suara teriakan dan rintihan yang sama di gym dapat mengalihkan perhatian orang di sebelahmu, janganlah menghentikan dirimu saat berikutnya kamu ingin mengeluarkan tenaga terakhimu,” jelas Dr. Sandage. Dia menunjukkan ada stigma di sekitar orang-orang, terutama wanita. yang mengeluarkan suara keras saat berolahraga.
Dia mendorong orang-orang untuk menggunakan alat apapun yang mereka miliki. Namun, jika kamu tidak menyukainya, Dr. Sinnett mengatakan bahwa hembusan napas yang kuat dan cepat sama efektifnya dengan gerutuan.
Baca Juga: Pentingnya Bagi Lansia Berpikir Positif Hingga Olahraga
Dia sendiri adalah seorang penggerutu kronis, meskipun dia sedang berusaha untuk mengurangi aktivitasnya di lapangan tenis. Ia berujar, orang-orang pernah bilang mereka bisa mendengarnya, Dia hanya bereaksi “Oh Tuhan, saya tidak ingin menjadi orang yang suka menggerutu di luar sana.” Blackwood mengatakan bahwa tidak masalah untuk mengeluarkan sedikit suara, tetapi kamu tidak boleh menggila, baik saat berada di lapangan, di gym, atau di hutan nasional yang damai.
Manfaat fisiologis
Penelitian mengenai teriakan atletik masih kurang. Beberapa studi telah mengusulkan bahwa itu bisa meningkatkan kekuatan, daya serang, dan penggunaan oksigen. Namun, para peneliti tidak yakin apakah itu berdampak. Sebagian besar manfaat tidak dikaitkan dengan suara yang sebenarnya dan lebih pada bagaimana kita bernafas. Pernyataan itu diutarakan oleh Mary J Sandage, seorang profesor pidato dan bahasa di Auburn University yang mempelajari aktivitas dan pidato ekstrim.
Dr. Sandage mengatakan, sebagian studi telah menemukan bahwa beberapa orang yang telah mengalami operasi pengangkatan laring, sehingga tidak ada udara di paru-paru, kesulitan mengangkat benda-benda berat. Ini berarti sebagian kekuatan kita mungkin berasal dari Valsalva manoeuvre, yaitu latihan pernapasan yang memberikan tekanan pada paru-paru tapi menutup tenggorokan.
Baca Juga: Polres Lebak Gelar Latihan Sispamkota untuk Kesiapsiagaan Operasi Mantap Praja Maung 2024
“Kita melakukannya untuk menghasilkan tenaga. Kita mengeluarkan suara-suara itu untuk mengangkat, mendorong,” kata Dr. Sandage.
Menciptakan tekanan pada inti tubuhmu dengan cara ini dapat menopang tulang belakang dan memungkinkan kamu menghasilkan lebih banyak tenaga. Maka, dengusan itu seperti sebuah katup pelepas untuk tekanan itu. Dr. Sandage menyatakan manfaat dari mendengus mungkin hanya berlaku untuk aktivitas yang singkat, seperti mengangkat beban atau memukul bola tenis.***
Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Ternyata Mendengus Juga Ada Manfaatnya! Temukan Faktanya Di Sini