HARIAN BOGOR RAYA - Jika Anda minum alkohol berlebihan dimana didefinisikan sebagai empat hingga lima minuman atau lebih dalam waktu sekitar dua jam bagi kebanyakan orang dewasa – maka, bisa membuat adanya peradangan dan tanda-tanda kebocoran pada lapisan usus. Hal itu memungkinkan bakteri dan racun lebih mudah memasuki darah.
Alkohol sendiri bisa menyebabkan dehidrasi. Hal itu bisa memperburuk gejala keracunan makanan. Bahkan, menurut para ahli, bisa memperpanjang waktu pemulihan.
“Akan lebih baik untuk tidak mengonsumsi makanan yang mencurigakan sejak awal,” kata Dr. Schaffner. Walaupun ia mengakui, seringkali tidak mungkin untuk tahu apakah makanan tertentu terkontaminasi.
Baca Juga: Langkah Penting Isi Kembali Simpanan Elektrolit Tubuh Hingga Pulihkan Efek Alkohol
Pakailah teknik keamanan pangan yang tepat. Teknik tersebut termasuk sering mencuci tangan; menghindari kontaminasi silang dari daging mentah, unggas, dan ikan dengan memisahkannya dari makanan lain; memasak semua makanan pada suhu yang tepat ; dan menghindari membiarkan makanan yang mudah rusak pada suhu ruangan selama lebih dari dua jam.
Strategi ini, jelasnya, penting bagi orang-orang yang paling rentan terhadap penyakit parah akibat patogen bawaan makanan, termasuk mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Atau mereka yang sedang hamil, berusia di bawah 5 tahun, atau berusia di atas 65 tahun.
Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan pada tahun 1992 dan 2022 menyebut pada sekelompok orang yang minum minuman keras seperti anggur, wiski atau koktail, memiliki kemungkinan yang kecil mengalami gejala keracunan makanan.
Baca Juga: Peneliti Pelajari Soal Asupan Alkohol dengan Massa Otot yang Dimiliki
Dilansir dari laman Channel News Asia, penelitian ini mendukung teori bahwa alkohol dapat menghentikan patogen dalam usus manusia sebelum dapat menyebabkan penyakit, kata Donald Schaffner, seorang profesor ilmu pangan di Universitas Rutgers.
Hal ini masuk akal, katanya, karena alkohol dapat membunuh bakteri dan menonaktifkan beberapa virus, itulah sebabnya alkohol digunakan dalam pembersih tangan dan disinfektan permukaan.
Namun, penelitian kecil yang telah dilakukan puluhan tahun lalu ini hanya dapat menunjukkan korelasi antara minum dan lebih sedikit penyakit. Penelitian tersebut tidak dapat membuktikan bahwa alkohol mencegah keracunan makanan, kata Matthew Moore, seorang profesor madya ilmu pangan di Universitas Massachusetts Amherst.
Baca Juga: Hindari Obat Kumur Yang Mengandung Alkohol, Begini Kata Ahli
Craig Hedberg, seorang ahli epidemiologi dan pakar keamanan pangan di Universitas Minnesota mengatakan peluang jatuh sakit akibat makanan yang terkontaminasi dapat bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan, jumlah patogen yang ada, jenis makanan dan seberapa banyak yang Anda makan.
Jika minum terlalu banyak sebagai cara untuk mencegah keracunan, alkohol bisa membuat usus lebih rentan terhadap infeksi, kata Dr. Gyongyi Szabo, seorang ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Harvard.***