HARIAN BOGOR RAYA - Hormon seks bisa saja menjadi faktor kekebalan tubuh. Testosteron sendiri melemahkan beberapa aspek fungsi kekebalan tubuh.
Seperti produksi antibodi. Lalu, estrogen meningkat meski estrogen terbukti menekan respons peradangan sistem kekebalan tubuh.
Masih terkait kekebalan tubuh, penelitian sejak beberapa tahun terakhir menemukan, wanita melaporkan gejala terburuk ketika mereka mengalami infeksi pernapasan ringan. Sebuah penelitian dimana para ilmuwan sengaja menginfeksi orang muda yang sehat dengan virus influenza.
Baca Juga: Baik untuk Kekebalan Tubuh, Ini 5 manfaat Jagung bagi Kesehatan
Wanita mengalami lebih banyak gejala dan merasa lebih buruk daripada pria. "Anda ingin memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat karena sistem ini membantu melindungi Anda dari penyakit dan membantu menyembuhkan penyakit,” kata Dr. Memoli, yang memimpin studi flu.
“Namun, sistem kekebalan tubuh Anda, jika terlalu aktif, justru dapat membahayakan Anda," ujarnya. Kerusakan yang disebabkan sistem imun bisa mengakibatkan gejala yang berlangsung lebih lama.
Contoh yang paling ekstrem, wanita lebih mungkin mengalami sindrom pasca infeksi, seperti COVID yang berkepanjangan. Bisa jadibsebagian karena sistem imun yang terlalu aktif.
Baca Juga: Selama Puasa Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh Dengan Asupan Makanan Yang Mengandung Nutrisi
Ahli mengatakan, ada beberapa perbedaan imunologi menarik yang ada antara pria dan wanita yang menyebabkan pria lebih rentan terhadap penyakit, dilansir dari laman Channel News Asia, Dr. Matthew Memoli, peneliti utama di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular. Penelitian menemukan bahwa, secara umum, pria mengambil lebih sedikit tindakan pencegahan untuk menghindari sakit, seperti mengenakan masker atau mencuci tangan.
Pria juga cenderung lebih terlibat dalam perilaku tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol, dan mereka lebih enggan mencari perawatan medis, yang semuanya dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk saat mereka jatuh sakit.
Sementara Sabra Klein, seorang profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Universitas Johns Hopkins mengatakan wanita sering kali menghasilkan atau meningkatkan respons imun yang lebih besar.
Baca Juga: Pentingnya Orangtua Tahu Gangguan Sistem Imun Pada Anak dan Nutrisi yang Baik
Sel imun wanita lebih cepat dalam mendeteksi penyerang asing, seperti virus atau bakteri. Ketika ancaman teridentifikasi, sistem imun wanita melepaskan lebih banyak protein inflamasi, yang disebut sitokin. Sistem imun wanita juga menghasilkan lebih banyak antibodi sebagai respons terhadap virus dan vaksin, yang membantu melawan infeksi.
Genetika dianggap memegang peranan penting. Beberapa gen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh berada pada kromosom X, perempuan memiliki dua kromosom X sedangkan laki-laki memiliki satu.***