HARIAN BOGOR RAYA - Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya limfoma adalah usia, yang terutama menyerang remaja berusia 15-30 tahun dan orang berusia di atas 60 tahun. Peluang kesembuhan lebih tinggi pada usia remaja. Limfoma juga lebih kecil kemungkinannya bersifat keturunan dibandingkan kanker payudara.
Saran penting adalah segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala apa pun, misalnya benjolan disertai gejala lainnya. Dengan begitu, Anda tidak sampai pada stadium lanjut yang proses penyembuhannya membutuhkan waktu lama.
“Cancer fever itu mirip seperti kalau kita lagi flu, lagi meriang-meriang, kemudian turun berat badan lebih dari 10 persen, mulai muncul benjolan, Kalau ada benjolan, mendingan periksa, itu membuat awal kita untuk periksa ke dokter,” jelas dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik DR. dr. Andhika Rachman.
Baca Juga: Pahami Diagnosis Kanker Limfoma Hingga Perbedaan Dengan TBC
Ujarnya, penting untuk mengenal gejala kanker limfoma hodgkin untuk menjadi dasar deteksi dini pada kanker yang menyerang kelenjar getah bening ini. Dokter yang praktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menyebut gejala pada kanker limfoma baik hodgkin atau non-hodgkin yang khas adalah demam di bawah 38 derajat berhari-hari. Juga berkeringat pada sore hingga malam hari saat tidur dan berat badan turun 10 persen selama 6 bulan.
“Berkeringat bisa sering dimulai sore hari, itu khas banget meskipun udaranya dingin, meskipun kita pakai AC. Itu yang khas, karena itu adalah metabolisme dari si sel kanker tadi. Dan pasien akan terlihat lebih lemas, lebih kuyu, dan sangat kurus, kemudian capek,” kata Andhika, dilansir dari Antara.
Andhika mengatakan, kanker limfoma terjadi karena limfosit pada kelenjar getah bening bergerak menjadi ganas. Itu terjadi jika ada pencetus yang mulai tidak sesuai dengan mekanisme tubuh.
Baca Juga: Kenali Benjolan Akibat Limfoma Hingga Benjolan Kanker yang Kerap Dikira TB Kelenjar
Selain gejala khas berupa keringat, gejala lain yang khas dari kanker limfoma adalah munculnya beberapa benjolan kecil sesuai dengan jalur pembuluh darah getah bening. Itu kerap ada di kedua sisi leher, ketiak atau lipatan paha.
Gejala benjolan ini tidak menyebabkan nyeri yang justru perlu diwaspadai. Benjolan limfoma juga berbeda dengan gondongan atau gondok karena tiroid, yang langsung berupa benjolan besar dan hanya satu sisi leher dan ada rasa nyeri.
Limfoma termasuk penyakit autoimun yang mengarah pada keganasan. Jadi, pasien yang memiliki imun tidak bagus karena gaya hidup merokok memiliki risiko lebih besar mengalami limfoma.
Baca Juga: Langkah Penanganan Benjolan yang Didiagnosis Tumor Tiroid
“Mereka yang dengan imunnya jelek atau dengan autoimun berisiko untuk terjadi pada lupus dan risiko limfoma, mereka dengan merokok, penyakit HIV berisiko sekali limfoma,” kata Andhika.***