Tantangan Wanita Hamil Kekurangan Zat Besi

Tayang: 27 September 2024, 12:22 WIB
Editor: Tim Harian Bogor Raya
Ilustrasi wanita hamil (ANTARA/Pexels/Andre Furtado)
Ilustrasi wanita hamil (ANTARA/Pexels/Andre Furtado) /

HARIAN BOGOR RAYA - Wanita hamil yang kekurangan zat besi mendapatkan tantangan pada perkembangan jangka panjang tertentu bagi anak-anak. Juga risiko komplikasi yang lebih tinggi, seperti depresi pascapersalinan, hingga pendarahan pascapersalinan.

Termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bayi dengan ukuran kecil untuk usia kehamilan sang ibu. Maka, saran bagi ibu hamil agar memeriksa kadar zat besi selama kunjungan awal pemeriksaan kehamilan sepamjang trimester pertama. 

Lalu sekali lagi saat pemeriksaan diabetes gestasional dilakukan antara minggu ke-26 hingga minggu ke-28 kehamilan. Sementara, kadar zat besi harus diperiksa lebih sering jika wanita hamil merasakan anemia.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Soal Wanita Hamil dan Makanan Ultraproses

Demikian diungkap dalam studi yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition. Pihaknya menemukan, dari 641 wanita hamil dengan usia kehamilan 15, 20 dan 33 minggu, lebih dari 80 persennya dianggap kekurangan zat besi saat trimester ketiga.

Pakar kesehatan seksual wanita dan dokter obgyn, Sherry Ross, memberi kiat untuk membuat pil zat besi lebih efektif terserap, khususnya jika sudah menderita anemia atau efek samping tidak nyaman.

Ross mengatakan pasien bisa tanyakan ke dokter tentang bentuk zat besi terbaik yang dapat dikonsumsi selama hamil, karena jumlah dosis dan jenis zat besi bergantung dari tingkat anemia pasien

Baca Juga: Pentingnya Wanita Hamil Makan Beragam Buah Hingga Kalium

Wanita hamil bisa bantu penyerapan zat besi dengan mengonsumsi bersama dengan suplemen vitamin C. Selain itu, gunakan suplemen pelunak tinja untuk mengatasi efek samping sembelit dari suplemen zat besi.​​​​​​​

Halaman:

Sumber: Well and Good


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub