Deretan Mitos Penyakit Kanker, Salah Satunya Rebahan

Tayang: 27 September 2024, 13:31 WIB
Editor: Tim Harian Bogor Raya
Ilustrasi kanker.
Ilustrasi kanker. /Pixabay/PublicDomainPictures/

HARIAN BOGOR RAYA - Seseorang yang sering rebahan tidak menjadi lebih rentan terjangkit kanker pankreas. Pasalnya, pada kanker pankreas terjadi pasca melalui penyakit metabolik.

Penyakit metabolik itudiawali dari kebiasaan rebahan. “Gara-gara rebahan, dia nggak banyak gerak, dia gemuk, 'kan dia makan, perlemakan hati dan sebagainya. Nah, ini muncul, tapi tidak hanya kanker pankreas, tetapi kanker secara umum, sekali lagi rebahan tidak menyebabkan terjadinya kanker,” kata dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, DR.dr. Andhika Rachman.

Sementara, penyakit kanker adalah penyakit menakutkan bagi umumnya orang. Banyak juga muncul beragam mitos seputar penyakit kanker. Ia pun meluruskan lagi beberapa mitos yang berkembang di masyarakat soal kanker. Salah satunya kopi, disebut mencegah kematian karena kanker.

Baca Juga: Pahami Diagnosis Kanker Limfoma Hingga Perbedaan Dengan TBC

“Nggak langsung dengan minum kopi menjadi anti kanker, tapi minum tiga gelas sehari dia akan menyelamatkan jantung, dan kopi ada antioksidan tinggi,” jelas Andhika, dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan kopi bukan bersifat sebagai obat utama untuk kanker, namun sebagai anti inflamasi dan antioksidan. Selain itu perlu dipastikan juga pasien yang meminum kopi tidak memiliki darah tinggi dan gangguan lambung.

Selain kopi, mitos lainnya adalah kuku yang bisa mendeteksi adanya kanker. Kata Andhika, penampakan kuku bisa untuk melihat seseorang terkena anemia atau tidak. Juga gambaran metabolisme secara keseluruhan dan kadar kalsium dalam tubuh.

Baca Juga: Selain Tanda dan Gejala Kanker Payudara, Pahami Istilah Metastasis HER2-Low

“Orang dengan garis-garis di kuku ada suatu gangguan pembentukan, tapi tidak bisa dikaitkan langsung dengan kanker, gangguan gizi mungkin,” katanya.

Kuku juga bisa mendeteksi seseorang kekurangan oksigen atau chronic hypoxia yang sering terjadi pada pasien kanker paru dengan ciri tidak ada celah saat menyatukan antara kuku satu sama dengan yang lain karena membengkak.***

Sumber: Antara


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub