HARIAN BOGOR RAYA - Lidah buaya mengandung empat asam amino esensial. Kandungan ini dapat mengurangi risiko keterlambatan tumbuh kembang pada anak kecil
Keempat asam amino tersebut antara lain valin, fenilalanin, leusin, dan isoleusin. Kemudian, lidah buaya mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 yang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan.
"Omega-3 berperan dalam perkembangan otak, omega-6 berperan dalam pembentukan energi dan mencegah inflamasi, serta omega-9 berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin, dan penghambat penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer dan parkinson," tutur Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Sri Handayani.
Baca Juga: Peneliti Temukan Fakta Obat Antidepresan SSRI dan Fungsi Otak
Sementara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan riset studi fungsionalitas bahan alam dan pangan fungsional. Salah satunya tanaman Lidah Buaya (Aloe vera), untuk menjawab isu strategis nasional di bidang ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Berbagai penelitian menunjukkan tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif. Seperti asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral, yang bermanfaat bagi kesehatan.
"Oleh karenanya Lidah Buaya memiliki potensi tinggi untuk diolah menjadi produk pangan fungsional," katanya.
Baca Juga: Bapanas Tekankan Pentingnya Penguatan Kualitas Konsumsi Pangan Masyarakat Melalui Perbaikan Gizi
Handayani menjelaskan riset Lidah Buaya telah dilakukan sejak 2021. Dimulai dari pendampingan pengolahan Aloe vera menjadi minuman kemasan. Lalu jadi bubuk yang difortifikasi untuk penanganan stunting yang diterapkan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.