Hasil Riset Lidah Buaya untuk Keterlambatan Tumbuh Kembanh Anak Kecil dan Stunting

Tayang: 30 September 2024, 14:19 WIB
Editor: Tim Harian Bogor Raya
Ilustrasi - Lidah Buaya (Aloe vera)
Ilustrasi - Lidah Buaya (Aloe vera) /

HARIAN BOGOR RAYA - Lidah buaya mengandung empat asam amino esensial. Kandungan ini dapat mengurangi risiko keterlambatan tumbuh kembang pada anak kecil

Keempat asam amino tersebut antara lain valin, fenilalanin, leusin, dan isoleusin. Kemudian, lidah buaya mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9 yang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan.

"Omega-3 berperan dalam perkembangan otak, omega-6 berperan dalam pembentukan energi dan mencegah inflamasi, serta omega-9 berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin, dan penghambat penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer dan parkinson," tutur Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Sri Handayani.

Baca Juga: Peneliti Temukan Fakta Obat Antidepresan SSRI dan Fungsi Otak

Sementara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan riset studi fungsionalitas bahan alam dan pangan fungsional. Salah satunya tanaman Lidah Buaya (Aloe vera), untuk menjawab isu strategis nasional di bidang ketahanan pangan dan pencegahan stunting.

Berbagai penelitian menunjukkan tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif. Seperti asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral, yang bermanfaat bagi kesehatan.

"Oleh karenanya Lidah Buaya memiliki potensi tinggi untuk diolah menjadi produk pangan fungsional," katanya.

Baca Juga: Bapanas Tekankan Pentingnya Penguatan Kualitas Konsumsi Pangan Masyarakat Melalui Perbaikan Gizi

Handayani menjelaskan riset Lidah Buaya telah dilakukan sejak 2021. Dimulai dari pendampingan pengolahan Aloe vera menjadi minuman kemasan. Lalu jadi bubuk yang difortifikasi untuk penanganan stunting yang diterapkan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Saat ini pihaknya tengah melakukan riset Lidah Buaya terkait dengan diversifikasi produk untuk kesehatan. Beberapa produk yang telah dihasilkan, ungkap Handayani, antara lain serbuk kering lidah buaya, non-dairy krimer mengandung Lidah Buaya.

Juga minuman granul kombinasi Lidah Buaya dan Rosela, dimana beberapa produk ini telah dipatenkan. "Selain produk kesehatan, ke depan akan dilakukan riset Lidah Buaya terkait produk kosmetik dan nutrasetikal," ujarnya.

Baca Juga: Kemenperin Ungkap Dorongan Bagi Industri Kosmetik di Indonesia

Ujar Handayani, dalam 100 gram gel Lidah Buaya kering terkandung sekitar 3,7 gram kalsium. Kalsium berperan pada masa pertumbuhan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis. Selain itu tanaman asal Benua Afrika ini juga mengandung magnesium.

"Dalam 100 gram gel Lidah Buaya mengandung 0,5 gram magnesium. Magnesium berperan dalam keseimbangan cairan tubuh serta penting membantu penyerapan kalsium," tambahnya.***

Sumber: Antara


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub