BMKG Ungkap Terjadinya Fenomena La Nina, Waspada Potensi Karhutla

- 28 Januari 2023, 15:12 WIB
Ilustrasi BMKG
Ilustrasi BMKG /BMKG

HARIAN BOGOR RAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa fenomena La Nina akan terjadi jika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah berada di bawah kondisi normalnya (dingin).

Menurut BMKG, kondisi tersebut menyebabkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah berkurang, dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

BMKG pun menyebut perlunya upaya antisipasi untuk menghadapi berbagai fenomena yang terjadi pada musim kemarau akibat dari berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia setelah tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Pesan di Ulang Tahun Baznas ke-22, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya: Bekali Ilmu Alquran Sejak Dini

"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksi umumnya menunjukkan curah hujan yang berkurang, yang lebih rendah dari tiga tahun terakhir meskipun sifatnya kembali ke normal," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, melalui keterangan tertulis.

.Beberapa hal yang dikhawatirkan terjadi pada saat melemahnya fenomena La Nina adalah meningkatnya potensi karhutla atau kebakaran hutan dan lahan seperti yang pernah terjadi pada 2019 lalu.

BMKG bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, Pemerintah Provinsi/Kabupaten untuk menghadapi karhutla.

Baca Juga: Penggemar Kebiasaan Hanya Duduk dan Rebahan, Simak Hasil Studi Dampak Negatif Hanya Duduk dan Rebahan

"BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab setempat terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan, serta peringatan dini menghadapi karhutla, termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)," ujarnya.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x