HARIAN BOGOR RAYA - Kondisi kekurangan darah atau anemia pada remaja dan cantin perempuan telah berkontribusi besar dalam meningkatnya angka prevalensi stunting.
Anemia pada cantin perempuan dapat dicegah sejak dini melalui edukasi serta pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader KB, dan juga Kader PKK.
"Bila kita dapat mengoreksi anemia pada calon pengantin (cantin), artinya kita dapat menyingkirkan risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) hingga risiko stunting bisa kita hindari. Kegiatan skrining dan edukasi serta pendampingan, akan menghasilkan output-nya berupa sertifikat siap menikah,” kata Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Victor Palimbong.
Baca Juga: Jasa WO dan Fotografer Pernikahan Berbagi Pengalaman Dampingi Calon Pengantin Menikah di KUA
Viktor membeberkan, data yang masuk hingga 30 Desember 2022 dari 724.353 calon pengantin yang melakukan registrasi di aplikasi Elsimil, 394.374 di antaranya telah mengisi kuisioner kesehatan tersebut.
"Hadirnya Elsimil sudah sejalan dengan roh reformasi birokrasi, yakni digitalisasi sistem pelayanan" ujarnya.
Perlu diketahui, setiap calon pengantin (cantin) kini harus memiliki sertifikat dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsmil) sebelum melangsungkan pernikahan.
Baca Juga: Psikolog Jelaskan Alasan Pasangan Memilih Childfree Setelah Menikah