Network
HARIAN BOGOR RAYA - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menyampaikan prediksi gerhana Matahari terjadi pada Kamis 20 April 2023, paling awal akan terlihat di Wilayah Jawa Barat pada pukul 09.26 WIB.
Hal ini berdasarkan data astranomis, menurut pantauan Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi di wilayah Indonesia kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak terlihat.
"Insya Allah, pada 20 April 2023, bertepatan 29 Ramadan 1444 H, akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida di seluruh wilayah Indonesia,” kata Kamaruddin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Harian Bogor Raya dari RRI, Kamis 19 April 2023.
Baca Juga: Seperti Apa Hari Tanpa Bayangan, Simak Fenomena Menakjubkan di Beberapa Wilayah Indonesia
Gerhana matahari hibrida adalah terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Gerhana matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Di tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari pada piringan matahari. Sehingga, matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Sama halnya pada umumnya saat terjadi gerhana Matahari dimana bulan sama sejajar dengan Matahari sehingga Matahari seakan-akan tertutup bulan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Cari Tahu Cara Saksikan Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Menurutnya, Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB dan waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.
Lanjutnya Kamaruddin Amin menyarankan dan mengajak masyarakat untuk melakukan Salat Gerhana Matahari atau disebut juga Salat Kusuf di Masjid-masjid, ataupun di Musola.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk bertakbir, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," ujarnya.***
