Baca Juga: Pemerintah Indonesia: Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan
Terkait Podcast Haris-Fatia yang disangkakan tersebut diketahui oleh Luhut pertama kali dari sang cucu. luhut mengatakan bahwa cucunya mengungkit konten Haris yang diklaimnya fitnah besar.
"Cucu saya bertanya tentang tuduhan yang dialamatkan kepada saya yang bersumber dari video tersebut. Seketika saya merasa sangat sakit hati dan dirugikan mendengar anggapan yang diberikan kepada saya, sehingga dalam benak saya saat itu hanya terbersit pikiran 'ini semua perlu diluruskan'," ungkap Luhut.
Jaksa penuntut umum meminta Luhut untuk menerangkan kerugian yang diderita oleh Luhut terkait kasus tersebut. Dan lo sendiri mengatakan bahwa kerugian material tidak perlu dihitung akan tetapi secara moral tentunya Luhut merasa kecewa.
"Ya saya terus teang kerugian materiil mungkin tidak perlu dihitung, tapi secara moral anak cucu saya, saya dibilang penjahat sayadblang 'lord', saya bilang apalagi coba. Kalau saya tuduh Anda ada sebagai penjahat atau pencuri itu kan Anda tidak bisa terima juga," ucapnya.
Rupanya kasus ini masuk ke meja hijau Luhut sempat memberikan kesempatan kedua bagi Haris maupun Fathia untuk meminta maaf atas konten yang mencemarkan nama baiknya. Namun kedua terdakwa tersebut tidak mengindahkan permintaan dari Luhut.
"Saya laporkan ke Yang mulia, saya minta dua kali untuk ada dia minta maaf itu pun tidak dilakukan. Jadi musti gimana?" ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Berhasil Evakuasi 969 WNI Dari Sudan
Padahal selama ini Luhut binsar Panjaitan berhubungan baik dengan Haris bahkan terbilang dekat. Menurut keterangan Luhut bahwa dirinya membantu sang aktivis HAM tersebut untuk sekolah dokter di Harvard university.