IDI Buka Suara Soal Korban Terdampak Gempa di Bandung

Tayang: 20 September 2024, 14:11 WIB
Editor: Tim Harian Bogor Raya
Dampak dari gempa Bandung M5,0 pada Rabu pagi, 18 September 2024 yang disebabkan aktivitas Sesar Garsela. Simak apa itu Sesar Garsela di artikel ini.
Dampak dari gempa Bandung M5,0 pada Rabu pagi, 18 September 2024 yang disebabkan aktivitas Sesar Garsela. Simak apa itu Sesar Garsela di artikel ini. /Antara/HO-BBSA Pacet/

HARIAN BOGOR RAYA - Para dokter yang memiliki tugas menangani korban terdampak gempa melaporkan adanya kebutuhan terkait logistik makanan dan obat-obatan. Hal itu mengingat sebagian besar obat yang ada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tidak bisa diambil sebab khawatir bangunan akan rubuh.

Soal jenis penyakit yang ditangani saat ini dari korban terdampak gempa, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan. Tim lapangan IDI menemukan, di Desa Cihawuk ada dua anak yang butuh konseling sebab trauma pasca bencana.​​​​​

Demikian diungkap Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung, Dr A. Aziz Asopari. Hingga saat ini, katanya, di RSUD Bedas Kertasari ada 26 korban terdampak gempa yang ditangani.

Baca Juga: Update Gempa di Gunung Kidul, Kerusakan Rumah Terus Bertambah

Yakni 13 laki-laki dan 13 perempuan, dengan 24 korban luka ringan dan rawat jalan. Juga dua orang mengalami luka berat yang dirujuk ke RSUD Majalaya.

Dia menambahkan, melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka menemukan, secara keseluruhan di wilayah terdampak gempa, ada sekitar 15 orang mengalami luka berat. Sebanyak tujuh orang di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD, 53 orang mengalami luka ringan.

Juga seorang balita meninggal dunia akibat trauma kepala berat. Aziz menambahkan, jumlah pengungsi tercatat saat ini sekitar 5.400 orang, terdiri atasi anak, dewasa dan lansia.

Baca Juga: Gunungkidul Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan Mengalami Kerusakan

Sementara, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengerahkan sekitar 40 tenaga medis guna menangani para korban terdampak gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bandung Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024 lalu.

Ketua IDI Wilayah Jawa Barat, Dr M. Luthfi mengatakan, sekitar 40 tenaga medis tersebut terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, serta perawat.

Dia menjelaskan, hingga saat ini, para tenaga medis dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI Wilayah Jawa Barat yang didampingi oleh paramedis dan perawat masih melakukan pemeriksaan kesehatan keliling di wilayah terdampak.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,8 di Maluku Utara,.BMKG Beri Penjelasan

Adapun dampak gempa bumi itu, katanya, dirasakan di sejumlah wilayah di Bandung seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, serta Cileunyi, di mana banyak bangunan rusak dan ada juga yang rubuh.

Dia menambahkan, melalui keterangan pers, terdapat satu fasilitas layanan kesehatan yang bangunannya terdampak gempa, yakni Puskesmas Kertasari.

Luthfi mengutip data dari BMKG, yang menunjukkan bahwa hingga Kamis, 19 September 2024, masih terdapat gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3.1 dan tidak berpotensi tsunami.*** 


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub