Gempa Susulan di Cianjur, Pahami Analisa BMKG Soal Aktivitas Sesar Cugenang

- 18 Juni 2024, 20:44 WIB
Ilustrasi BMKG
Ilustrasi BMKG /

HARIAN BOGOR RAYA - Hasil analisa BMKG soal aktivitas sesar Cugenang bisa masyarakat dapatkan dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG. Bisa juga Anda menghubungi langsung kantor BMKG terdekat dari lokasi Anda.

Jelas BMKG, gempa yang terjadi akhir-akhir ini adalah dalam satu rangkaian gempa susulan pasca gempa utama 5,6 magnitudo lantaran ada aktivitas sesar Cugenang dengan dampak sangat merusak pada November 2022 lampau.

"Ya, ​​​masih rangkaian gempa susulan atas gempa utama M5,6 yang sangat merusak (2022). Tapi sebenarnya ini adalah hal yang wajar seperti gempa Lombok yang terjadi 2018, sejak saat itu masih terus sampai 2019 bahkan 2020," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari ini, BMKG Sebut Potensi Hujan Disertai Petir di Provinsi Ini

Menurut BMKG, aktivitas sesar Cugenang masih ada dan aktivitas ini membuat sejumlah getaran gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya. BMKG mendapati, sejak 15 Juni 2024 ada peningkatan aktivitas gempa di Kabupaten Cianjur dari adanya aktivitas dalam sesar Cugenang.

Tim Pusat Gempa dan Tsunami BMKG bahkan per hari ini Selasa, 18 Juni 2023, sudah mencatat ada sebanyak delapan kali getaran gempa susulan dengan magnitudo bervariasi. Gempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi dengan magnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Kabupaten Cianjur.

Rangkaian gempa tektonik itu dilaporkan menimbulkan getaran berskala II-III MMI yang dirasakan beberapa waktu oleh masyarakat di Kecamatan Cugenang, Cianjur dan sekitarnya. Meski rentetan gempa tersebut tergolong relatif kecil, harapannya kepada masyarakat Cianjur dan sekitarnya dapat terus mengikuti laporan atau peringatan dini hasil analisa BMKG sebagai rekomendasi tindakan lanjutan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah