Kekerasan yang tidak dapat dijelaskan tersebut terjadi berhari-hari setelah serangan penusukan lainnya di Seoul yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
"Saya selalu mengingatkan anak-anak saya agar waspada ketika berada di luar negeri karena mencemaskan senjata api. Tapi kini saya malah lebih takut berada di Korea Selatan," kata Lee Young-ja, penduduk Seongnam berusia 78 tahun kepada Reuters.
Baca Juga: ini Tempat Wisata dan Makanan di Indonesia yang Disukai Kim Seon-ho Aktor Tampan Asal Korea Selatan
Lee berhasil melarikan diri setelah mendengar orang-orang berteriak dalam peristiwa yang terjadi Kamis lalu itu.
Penduduk lainnya di daerah tersebut, Choi Jun-ho (26), mengaku semakin waspada saat bepergian Jumat pagi ke tempat kerjanya yang berada dekat pusat perbelanjaan di mana kejadian penusukan terjadi.
"Ini mengkhawatirkan. Hal seperti ini dapat terjadi dekat saya," kata Choi.
Baca Juga: Alasan World Expo 2023 Akan Diadakan di Tengah Kota Busan Korea Selatan
Presiden, Yoon Suk Yeol menyebut insiden itu aksi terorisme melawan warga tidak bersalah. Dia memerintahkan polisi agar mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menenangkan masyarakat.
Dalam media sosial, daftar ancaman serangan seperti itu sudah beredar luas.
"Saya sudah minta keluarga dan teman agar tak keluar rumah," kata seorang warga Seoul berusia 31 tahun yang menolak menyebutkan namanya karena alasan keamanan.