Kepercayaan Peneliti Soal Kekurangan Zat Besi dan Kelebihan Berat Badan Pada Anak-anak

- 13 April 2024, 16:15 WIB
Ilustrasi kelebihan berat badan, lakukan cara dari dr Zaidul Akbar untuk mengatasinya
Ilustrasi kelebihan berat badan, lakukan cara dari dr Zaidul Akbar untuk mengatasinya /Pixabay/Tumisu

HARIAN BOGOR RAYA - Para peneliti memiliki kepercayaan, kekurangan zat besi pada anak-anak yang kelebihan berat badan bisa terjadi lantaran mekanisme gangguan peradangan yang mengatur penyerapan zat besi.

“Pada usia 11 tahun di Inggris, satu dari tiga anak hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas, dan data kami menunjukkan bahwa bahkan pada anak-anak yang kelebihan berat badan, peradangan yang menyebabkan kekurangan zat besi bisa menjadi masalah,” kata pengawas penelitian, Bernadette Moore.

Status zat besi, jelas Moore, mungkin tidak sebanding dengan tambang batu bara. Masalah sebenarnya, peradangan yang berkepanjangan membuat penyakit jantung, diabetes dan perlemakan hati.

Baca Juga: Berbagai Risiko Pria Sehat Kelebihan Berat Badan

Deni mengurangi peradangan dan meningkatkan status zat besi, para peneliti memberi rekomendasi untuk meningkatkan aktivitas fisik dan pola makan. Para peneliti pun menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas intervensi ini.

Dan dalam sebuah penelitian baru-baru ini, peneliti mengidentifikasi kelebihan berat badan (obesitas) memiliki risiko dimana anak-anak dan orang dewasa muda mengalami kekurangan zat besi (defisiensi).

Dilansir dari Medical Daily melalui Antara, penelitian dilakukan oleh para ahli nutrisi dari Universitas Leeds di Inggris kepada ribuan penelitian medis dari 44 negara yang melibatkan peserta di bawah usia 25 tahun, dengan mencatat kadar zat besi dan vitamin serta mineral lainnya bersama dengan berat badan mereka.

Baca Juga: Ketahui Risiko Saat Dewasa Jika Anak Laki-laki Kelebihan Berat Badan

Analisis yang dipublikasikan di jurnal BMJ Global Health itu, menunjukkan bahwa kekurangan zat besi berkaitan dengan kondisi anak-anak dan remaja yang kekurangan berat badan dan obesitas. Namun, kekurangan zinc dan vitamin A hanya ditemukan pada anak-anak yang kekurangan gizi.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat. Gejalanya antara lain kelelahan, lemas, kulit pucat, kuku rapuh, dan nafsu makan buruk.

Anemia dengan defisiensi besi dapat menyebabkan komplikasi termasuk gangguan jantung seperti detak jantung tidak teratur, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah pada ibu hamil, dan keterlambatan tumbuh kembang pada anak kecil.

Baca Juga: Risiko Anak yang Lahir dari Orangtua Obesitas Atau Kelebihan Berat Badan

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi kekurangan zat besi sebagai masalah pada orang dewasa yang menderita obesitas, namun penelitian terbaru adalah yang pertama melihat hubungan tersebut pada anak-anak.

“Hubungan antara kekurangan gizi dan zat gizi mikro yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak sudah diketahui dengan baik, namun sedikit yang diketahui mengenai risiko kekurangan zat besi, vitamin A, dan zinc pada anak-anak dan remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas, sehingga menjadikan hal ini sebagai bentuk tersembunyi dari penyakit. malnutrisi,” kata penulis utama Xiaomian Tan dalam siaran persnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah