Network
HARIAN BOGOR RAYA - Soal pemberian tablet tambah darah perlu. Hal itu karena sel darah merah memiliki tugas membawa zat gizi ke seluruh sel-sel tubuh. Maka, kekurangan sel darah merah akan membuat individu kekurangan gizi. Juga memiliki akibat pada pertumbuhan yang tidak optimal atau stunting.
Selain itu, intervensi dalam bentuk pemberian tablet tambah darah pun perlu sebab sel darah merah membawa oksigen yang mempengaruhi kinerja otak. Maka, kekurangan sel darah merah tentu menurunkan produktivitas otak yang terlihat lewat penurunan konsentrasi dan daya tahan tubuh anak.
Masih soal tablet tambah darah, selain kekurangan gizi mikro, pada kesempatan yang sama, Maria juga menyebutkan kurang gizi atau gizi buruk dan kelebihan gizi atau kegemukan menjadi dua masalah lain seputar gizi yang dihadapi Indonesia saat ini.
Baca Juga: Saran Penting Bagi Penderita Anemia Hingga Bisa Donor Darah
"Kelebihan gizi ini juga terjadi karena masyarakat hari ini, termasuk anak dan remaja lebih banyak melakukan aktivitas yang sifatnya sedentary (tidak banyak bergerak), seperti duduk, menonton, ataupun tiduran," ujar Dirjen Kesmas Kemenkes Maria Endang Sumiwi.
Maka, ia memberi apresiasi adanya sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk lembaga atau komunitas dakwah guna mengintervensi percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
Sementara, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Ditjen Kesmas Kemenkes) sebut, Indonesia mengalami status gizi buruk dengan memperbanyak jumlah penderita anemia (kurang sel darah merah). Hal itu memiliki akibat pada pertumbuhan dan produktivitas anak yang tidak optimal.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Anemia yang Harus Diwaspadai, Ketahui Tanda-tandanya!
"Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah kekurangan gizi mikro, seperti mineral dan vitamin. Inilah yang membuat angka penderita anemia tinggi karena sel darah merah dibentuk oleh berbagai zat makanan, termasuk gizi mikro," katanya, dilansir dari Antara.
