HARIAN BOGOR RAYA - Presiden Jokowi meminta regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi, khususnya di Jabodetabek agar segera ditetapkan. Presiden Jokowi pun meminta untuk memperbanyak ruang terbuka hijau.
"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran. Dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office, work from home mungkin," jelas Presiden Jokowi.
"Saya nggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 7-5 2-5 atau angka yang lain," imbuh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Wapres Nikmati Alunan Lagu Persembahan dari Kahitna
Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kualitas udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dalam sepekan terakhir memang sangat buruk.
"Kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir sangat sangat buruk. Dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," ungkap Presiden Jokowi dilansir dari Antara.
Menurut Presiden Jokowi, salah satu penyebab memburuknya kualitas udara di Jabodetabek adalah karena musim kemarau. Dia menyebut kemarau panjang selama tiga bulan terakhir menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
"Serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," tuturnya.