Network
/photo/2023/07/25/1334292074.jpeg)
HARIAN BOGOR RAYA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono miminta maaf atas pernyataannya terkait kata "memiting" warga Rempang Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terhadap peserta unjuk rasa yang disampaikan saat ia menginstruksikan kepada prajurit TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Yudo Margono mengatakan yang di maksud dipiting itu hanya sebuah biasa digunakan dalam konteks bukan kekerasan, dan agar prajurit TNI tidak menggunakan senjata untuk meredam massa yang ricuh.
"Saya memohon maaf, sekali lagi, saya memohon maaf atas pernyataan kemarin, yang mungkin masyarakat seolah-olah dipiting," ucapnya.
Baca Juga: Panglima TNI Tindak Tegas Anggotanya yang Diduga Terlibat Kasus Penculikan dan Penganiayaan
"Itu saya enggak tahu, karena bahasa saya itu orang ndeso (kampung), yang bisa mungkin dulu waktu kecil kan sering piting-pitingan dengan teman saya tuh. Saya pikir, dipiting lebih aman, karena memang kami tidak punya alat," ucap Yudo usai membuka latihan bersama ASEAN Solidarity Exercise 01 Natuna 2023 (ASEX-01 N) di Dermaga Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau Selasa, 19 September 2023.
Ia menjelaskan ucapan itu keluar saat ia menjawab pertanyaan dari Pangdam l/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochamad Hasan yang meminta bantuan alat penanggulangan huru-hara (PHH).
Dalam hal yang ia sampaikan memberikan perumpamaan tentang penanganan aksi massa tidak perlu menggunakan senjata.
Baca Juga: Murid-murid SD di Pulau Rempang Batang Kepulauan Riau Terkena Gas Air Mata
Lebih lanjut Yudo mengatakan bahwa TNI tidak mengerahkan pasukan untuk kegiatan-kegitan pengamanan aksi unjuk rasa di Rempang.
