Alami Babak Kedua yang Buruk, Pelatih Prancis Vincent Collet Curhat Soal Kanada

- 26 Agustus 2023, 14:33 WIB
Pelatih timnas basket Prancis, Vincent Collet, saat ditemui awak media di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, pada Kamis (24/8/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Pelatih timnas basket Prancis, Vincent Collet, saat ditemui awak media di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, pada Kamis (24/8/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar) /

HARIAN BOGOR RAYA -- Pelatih Prancis, Vincent Collet menyebut bahwa Prancis menjalani babak kedua yang buruk. Kanada memaksa pihak Prancis melakukan hal yang tak disukai dengan tekanan tinggi dari pihak Kanada.

"Kami hilang dalam 15 menit terakhir," kata Vincent Collet.

"Mereka membuat kami babak belur. Kami kalah 30 poin tapi kami tim besar, kami tahu apa yang harus kami lakukan," imbuh Fournier.

Baca Juga: Skenario Panpel Hadapi Antuasiasme Penonton FIBA World Cup 2023

Prancis akan menghadapi laga wajib menang melawan Latvia. Sementara Kanada akan ditantang Lebanon. 

Sementara, pelatih Kanada, Jordi Fernandez Torres memainkan lima pertama RJ Barret, Dillon Brooks, Shai Gilgeous-Alexander, Kelly Olynyk dan Dwight Powell. Pelatih Prancis Vincent Collet menurunkan Nando De Colo, Evan Fournier, Rudy Gobert, Guerschon Yabusale, Nicolas Batum.

Prancis unggul cepat 7-0 berkat poin dari De Colo dan Fournier. Kanada cukup kesulitan di awal karena upaya tembakan mereka tak membuahkan hasil. Kebuntuan Kanada dipecahkan oleh Dillon Brooks yang dua kali berhasil memasukan bola, Olynyk bahkan membawa Kanada berbalik unggul 8-7. Prancis akhirnya mampu menutup kuarter pertama dengan keunggulan 18-14.

Baca Juga: Raffi Ahmad Hingga Agnez Monica Curhat Soql FIBA World Cup 2023

Mathias Lessort membuka kuarter kedua dengan tripoin play untuk membuat Prancis unggul 21-14. Namun Kanada perlahan tapi pasti mengejar dan berbalik memimpin dengan skor 43-40 setelah dua kali free throw Olynyk melesak mulus dan tembakan tuga angka Fournier meleset.

Prancis pun mengalami mimpi buruk pada kuarter ketiga dengan hanya mencetak delapan poin dan kemasukan 25 angka. Kanada menjauh 68-48. Upaya Gobert dkk untuk kembali buntu dengan penampilan solid Kanada.

Selain Shai, Olynyk menyumbang 18 poin untuk Kanada. Nickeil Alexander-Walker dan Brooks sama-sama mencetak 12 angka. Dari Prancis, Fournier mengemas 21 poin. Lessort dan De Colo masing-masing mengoleksi 12 poin.

Baca Juga: Yesaya Saudale Tegaskan Soal Pertandingan di FIBA World Cup 2023

Fernandez mengatakan, Kanada mencapai tujuan pertama mereka bermain keras selama 40 menit. Shai dan rekan-rekannya menunjukkan ketangguhan. Meskipun tidak memulai game dengan baik karena tembakan yang tidak masuk-masuk, Kanada tetap teguh pada game plan mereka. Tekanan dan ketangguhan fisik mereka akhirnya berperan dalam kebangkitan pada kuarter ketiga.

"Ini kemenangan pertama dari turnamen yang panjang. Para pemain kami tahu pentingnya memenangi setiap game. Sekarang game terpenting kami sekarang adalah game kedua," kata Fernandez.

Perlu diketahui, Kanada yang diperkuat tujuh pemain NBA membuat langkah yang kuat di Grup H FIBA World Cup 2023. Dipimpin oleh guard Oklahoma City Thunder, Shai Gilgeous-Alexander, Kanada menggebuk Prancis dengan skor telak 95-65 di Indonesia Arena, Jumat, 25 Agustus 2023 malam. Setelah tanpa poin pada kuarter pertama, Shai finis dengan 27 poin, 13 rebound, dan enam assist.

Baca Juga: Jelang Kehadiran Agnez Monica di Ceremony FIBA World Cup 2023, Antisipasi Akses Masuk Acara Pembukaan

Shai mengaku senang bisa tampil bagus dan membantu timnya menang. Menurut dia, yang terpenting baginya adalah kemenangan. Sebab, Kanada datang ke Jakarta untuk memburu kemenangan di FIBA World Cup 2023. 

"Kalau pun saya nol poin dan nol (statistik) lainnya tapi tim saya menang, saya sama bahagianya," kata Shai. ***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah