Network
HARIAN BOGOR RAYA - Salah satu contoh kekayaan bahasa Indonesia adalah adanya kata-kata baku yang mengikuti aturan ejaan dan tata bahasa yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kita akan membahas kata "mi" sebagai kata baku yang seharusnya digunakan sebagai pengganti kata "mie".
Sebagian besar orang mungkin terbiasa mengucapkan dan menulis kata "mie" ketika merujuk pada hidangan mi yang populer di Indonesia. Namun, menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEBI), penggunaan yang benar adalah kata "mi" tanpa e di akhir kata.
Pada dasarnya, penggunaan kata "mi" sebagai kata baku telah ditetapkan karena mengikuti aturan umum ejaan bahasa Indonesia. Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf "e" di akhir kata yang tidak diikuti oleh konsonan yang bersuara, seperti "d", "j", "z", dan "g", cenderung dihilangkan. Contohnya, kata "cermin" diucapkan dan dieja tanpa e di akhir kata, sehingga menjadi "cermin" (bukan "cermine").
Baca Juga: Pakai Spanduk Bahasa Sunda, Begini Cara Komunikatif Polisi di Lebak
Hal yang sama berlaku untuk kata "mie" yang merujuk pada hidangan mi. Dalam bahasa sehari-hari, kita mungkin terbiasa menggunakan kata "mie" dengan e di akhir kata. Namun, menurut standar ejaan yang telah ditetapkan, kata baku yang benar adalah "mi". Oleh karena itu, saat menulis atau berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, disarankan untuk menggunakan kata "mi" tanpa e di akhir kata.
Meskipun terdapat perbedaan antara penggunaan umum dan kata baku, penting untuk diingat bahwa tujuan dari kata baku adalah untuk menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Dengan mengikuti pedoman ejaan yang telah ditetapkan, kita dapat memelihara kejelasan dan kemudahan dalam berkomunikasi.
BahasaBaca Juga: Deretan Kata-kata di Hari Perempuan Internasional 2023 dalam Bahasa Inggris
Dalam kesimpulannya, kata baku "mi" merupakan pengganti yang tepat untuk kata "mie" dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kata "mi" tanpa e di akhir kata sesuai dengan aturan ejaan yang berlaku. Dengan memahami dan menghormati aturan ejaan yang telah ditetapkan, kita dapat menjaga kekayaan bahasa Indonesia dan berkomunikasi dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.***
