Film Barbie memperlihatkan kehidupan Barbie yang selalu tampil sempurna. Tidak boleh jalan dengan kaki datar, tidak boleh memiliki selulit di kulit, tidak boleh tampil berbeda, dan stigma lainnya yang mengarah kepada ketidaksempurnaan.
Saat Barbie memperlihatkan ketidaksempurnaan, dia dan Barbie lain berteriak histeris dan menyebut ketidaksempurnaan tersebut adalah hal yang aneh. Dari sini, perjalanan Barbie untuk menerima diri sendiri mulai ditelusuri
Barbie pergi ke dunia nyata, dia bertemu manusia pemiliknya di masa lalu, ternyata manusia tersebut bukan seorang ana-anak atau remaja, melainkan seorang ibu bernama Gloria (America Ferrera) yang mempunyai anak bernama Sasha (Ariana Greenblatt).
Gloria memainkan Barbie kembali dan bereksplorasi dengan menghubungkannya ke dalam suatu hal yang dipikirkannya, seperti kecemasan yang dirasakan Barbie yaitu tentang ketidaksempurnaan.
Rupanya pemikiran tersebut berhasil menghubungkan dirinya ke Barbie Land.
Bersama Gloria dan Sasha, Barbie pun bisa kembali ke Barbie Land untuk menemui teman-temannya. Dari Gloria, Barbie belajar untuk menjadi diri sendiri.
Ketidaksempurnaan yang semula dianggap buruk oleh Barbie, ternyata bukan hal yang harus disesali. Barbie sadar menjadi wanita biasa itu keren, menjadi ibu sekaligus wanita karier juga sangat luar biasa.
Dalam film ini, Barbie, Gloria, dan Sasha mengajarkan pentingnya untuk menerima diri sendiri dan mencintai diri sendiri lebih dahulu sebelum mulai mencintai orang lain.***