Network
HARIAN BOGOR RAYA - Pembongkaran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Terjadi kericuhan dengan Satpol PP dan polisi dipicu pelemparan batu dari salah satu anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Batak Bersatu.
Dari insiden kericuhan aksi PKL di Ciawi tersebut, sejumlah anggota dari Satpol PP dan polisi mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu yang mengalami luka cukup parah ada dua orang dari pihak Satpol PP dan anggota kepolisian.
Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagrasid mengatakan, sebelumnya sudah diberikan waktu selama 10 hari untuk membongkar sendiri bangunan. Namun, waktu yang sudah ditetapkan para PKL Ciawi tak kunjung mereka bongkar lapaknya.
Baca Juga: Seorang Pelajar di Ciawi Tewas Akibat Diserang Pelajar dari Sekolah Lain, Polisi Selidiki Kasusnya
Kata Cecep, pembongkaran ini sudah sesuai pembongkaran itu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Mereka berdagang berdiri diatas tanah kementrian PU yang disewakan ke Jasa Marga.
Ia pun mengatakan kericuhan itu bermula salah satu kelompok ormas menolak bangunannya dibongkar, dan sebetulnya tadi ada mediasi mereka minta dibongkar mandiri, sebetulnya kita sudah berikan waktu 10 hari, tapi apa yang terjadi mereka menyerang kita.
"Hingga dari insiden tersebut menyebabkan dua anggota mengalami luka cukup parah, dan dilarikan ke IGD yang terkena lemparan batu dari kelompok ormas," ucapnya.
Dari dua petugas yang menjadi korban pelemparan batu satu diantaranya anggota polisi juga yang kena pelipisnya.
