Gunung Merapi Muntahkan 6 kali Awan Panas Guguran

- 19 Januari 2024, 12:42 WIB
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Minggu, 14 Januari 2024 pagi
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Minggu, 14 Januari 2024 pagi /Istimewa

HARIAN BOGOR RAYA - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan enam kali awan panas guguran secara beruntun ke arah barat daya pada Jumat pagi  19 Januati 2024.

infirmasi tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam keterangan resmi di Yogyakarta.

Agus menyebutkan rentetan awan panas guguran terjadi kurun waktu pukul 06.59 WIB hingga pukul 07.23 WIB. Dengan estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke barat daya atau Kali Bebeng," kata dia.

Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi Hari Ini

Visual Gunung Merapi berkabut dengan arah angin ke tenggara. Kepada warga Masyarakat yang berada dilokasi sekitar, Agus mengimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

Selama kurun waktu 6 jam, periode pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, BPPTKG mencatat,1 tiga kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 3.000 meter ke barat daya.

Selain itu, BPPTKG juga merekam bahwa Gunung Merapi mengalami tiga kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 35-37 mm selama 160.8-312.9 detik, 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 22.6-208.6 detik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Gelar Safari Politik di wilayah Jawa Timur

Berikutnya, satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 8 mm selama 9.3 detik, satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 13 mm selama 102.3 detik dan juga frekuensi rendah dengan amplitudo 13 mm selama 20.9 detik.

Namun hingga saat ini, status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih 1pada Level III atau Siaga.

Dikarenakan uguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer) maka warga masyarakat sekitar untukmenjauh dari lokasi sekitar yang dapat terdampak.***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x