Dokter Beberkan Respon Nyeri Akibat Tusukan Jarum

17 Mei 2023, 12:58 WIB
ilustrasi Jarum Suntik /Foto Pexels

HARIAN BOGOR RAYA - Dokter spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Yuda Turana menyebut, respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk strok.

Pendapat senada disampaikan dokter spesialis jantung rumah sakit Harapan Kita, Dicky Armein Hanafy yang menilai penusukan jarum pada penderita strok tidak berguna. Justru ada risiko infeksi ketika jarum yang ditusuk tidak steril.

Sebagai saran, kedua dokter tersebut lebih menyarankan untuk segera membawa penderita strok ke rumah sakit, seperti diberitakan ANTARA pada 22 Februari 2018.

Baca Juga: Geram Anggotanya Dimaki Preman, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran: Darah Saya Mendidih

Klaim: Tusuk jari dengan jarum pertolongan pertama serangan strok

Rating: Hoaks

Perlu doketahui, di Facebook, beredar cara ampuh yang diklaim dapat mengatasi serangan strok mendadak. 

Baca Juga: Deretan Buah Positif Buat Kesehatan, Termasuk Penambah Darah Bagi Penderita Anemia

Informasi yang beredar pada 12 Mei 2023 itu menganjurkan seseorang yang terkena serangan strok agar ditusukkan jarum pada jarinya.

Saran selanjutnya adalah mengeluarkan darah penderita strok dari ujung jari yang telah ditusuk jarum.

Tindakan itu disebut dapat mencegah pembuluh darah penderita stroke pecah.

Baca Juga: Dokter Bagikan Tips Kurangi Risiko Penyakit Jantung Koroner dan Sumbatan Pembuluh Darah

Lantas, benarkah menusuk jari dengan jarum menjadi pertolongan pertama serangan strok?

Tangkapan layar narasi hoaks yang menyatakan tusuk jari dengan jarum pertolongan pertama serangan strok (Facebook)

Penjelasan:

Menurut catatan ANTARA, narasi di Facebook itu sebelumnya juga telah beredar di WhatsApp pada 2021.

Baca Juga: Fakta Informasi Minum Air Dingin Saat Suhu Tinggi Bikin Pembuluh Darah Pecah, Beredar Luas di WhatsApp

Klaim tentang pertolongan pertama terhadap penderita strok itu dikategorikan sebagai hoaks, lantaran berisi informasi salah, sebagaimana berita ANTARA pada 25 Juni 2021.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler