Dokter Beberkan Risiko Penting Paparan Gadget Pada Anak

21 Mei 2024, 10:16 WIB
Ilustrasi gadget. Bunda jangan memberikan asal gadget pada anak, terlebih masih usia dini / Pixabay /

HARIAN BOGOR RAYA - Anda perlu tahu ada beberapa risiko paparan gadget pada anak. "Risiko fisik, seperti paparan blue light yang mengganggu siklus tidur anak, paparan cahaya yang dapat mengakibatkan anak memakai kacamata, risiko postur yang terganggu karena paparan gadget yang lama dengan posisi badan yang membungkuk, rasa malas beraktivitas fisik yang dapat berisiko obesitas," jelas Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah (RSPI) William Jayadi Iskandar.

Termasuk risiko sosial. Contohnya, perasaan anti sosial lantaran merasa lebih nyaman pakai gadget daripada melakukan sosialisasi langsung serta risiko cyberbullying dengan akibat depresi.

"Namun kita tidak mungkin hidup tanpa gadget, sehingga orang tua wajib untuk mengenalkan bahwa dunia digital itu aman asalkan memang ada pengawasan dan pengaturan keamanan, mengatur berapa lama penggunaan dan posisi badan anak, serta juga menerapkan keseimbangan dengan aktivitas fisik," kata William.

Baca Juga: Cara Mencari Gerai ATM BRI Melalui Gadget Anda Saat Mudik

Maka, perlu peran penting anggota keluarga lainnya demi mencapai kesepahaman pengasuhan anak. Jika memakai aturan yang jelas dan demokratis bisa membantu anak mengerti dengan jelas, dan tidak ada kebingungan dari sisi anak.

Sementara, ada peran penting orangtua demi membimbing anak dalam penggunaan gadget. Termasuk meningkatnya risiko paparan konten digital yang belum pantas dilihat anak usia dini.

"Orangtua wajib memperkenalkan, mendampingi, membimbing, mengawasi, dan memperhatikan kebutuhan anak, serta bagaimana kita selalu berusaha berkomunikasi apapun yang terjadi di dunia digital, apapun yang dialami, ditonton, dan diakses oleh anak," kata penyanyi Andien Aisyah, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Membangun Kesehatan Mental Anak Dengan Kata-kata Positif

Soal risiko paparan konten digital yang belum pantas dilihat anak usia dini semakin meningkat, menurut Andien, butuh peran aktif orangtua dalam membimbing pemanfaatan dan penggunaan gadget yang bijak bagi anak.

Usaha lain bagi orangtua adalah menunda akses gadget bagi anak dengan dua cara, yaitu orangtua hadir secara fisik, karena kalau menunda harus ada pengganti dan komunikasi serta hal yang membuat anak-anak senantiasa sibuk dan terhibur.

"Yang kedua adalah adanya usaha perubahan atau mengurangi akses media digital/elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik, sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi," kata Andien.

Baca Juga: Psikoterapis Ungkap Momen Anak Merasa Tidak Baik-baik Saja dan Tidak Dicintai Orangtua

Andien menuturkan strategi yang paling penting adalah komunikasi dengan anak. "Kita harus melihat dari segi sisi anaknya yang ideal itu bagaimana. Jadi selalu komunikasikan anak dengan baik, apa yang boleh dan tidak boleh. Jadi tidak langsung melarang tetapi memberitahu agar anak bisa paham apa yang baik untuk anak tersebut," katanya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler