Penting! Lansia Harus Tahu Soal Latihan Menelan

- 15 Maret 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi lansia. (Pexels)
Ilustrasi lansia. (Pexels) /

HARIAN BOGOR RAYA- Lansia perlu latihan menelan di bawah pengawasan profesional medis.

Jika ada rasa tak nyaman atau rasa sakit saat lansia melakukan latihan menelan, maka segera hentikan latihan.

Selain hentikan latihan menelan, lansia juga perlu beri tahu dokter atau terapis fisik.

 Baca Juga: Pasutri Lansia Tewas Terseret Arus Sungai Ciesek Megamendung

Selain sulit menelan, ada beberapa masalah lain bagi lansia, seperti sulit menahan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), gangguan intelektual, infeksi, gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman; malnutrisi, depresi dan gangguan seksual.

Perlu diketahui, salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami para lansia lantaran penurunan kekuatan otot leher adalah sulit menelan.

Demikian diungkap dr Tirza Z. Tamin, Sp.KFR (K), perwakilan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI).

Baca Juga: Lansia Jatuh ke Sumur Sedalam 5 Meter, Pihak Kepolisian Jonggol Bersama Warga Lakukan Evakuasi

"Orangtua kita jangan buru-buru kalau makan. Kesedak itu hati-hati, nanti masuk ke paru-paru, bisa menimbulkan mortality atau kematian. Karena penurunan massa otot leher terjadi dan kekuatan ototnya menurun," ujar dia dalam konferensi pers kampanye "Usia Bukan Halangan" Anlene di Jakarta, Rabu.

Tirza yang tergabung dalam Kelompok Staf Medis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM itu mengatakan dokter dapat melakukan penilaian untuk melihat kekuatan otot leher lansia. Nantinya, mereka bisa memberikan rekomendasi lansia untuk menjalani latihan menelan yang aman untuk menguatkan otot-otot leher.

 Seperti disiarkan WebMD, ada sejumlah latihan yang bisa dilakukan salah satunya dengan berusaha mengumpulkan air liur atau saliva di mulut ke tengah lidah, kemudian tutup rapat bibir dan telan semua air liur sekaligus seperti menelan minuman.

 Baca Juga: VIRAL Lansia ODGJ Meninggal Dunia Tinggalkan Uang Ratusan Juta di Depok

Cara lainnya yakni dengan berbaring telentang di permukaan yang rata, lalu pastikan bahu menghadap ke permukaan dan jangan gunakan bantal atau sandaran kepala.

Langkah berikutnya angkat kepala seolah-olah sedang mencoba melihat kedua kaki kemudian turunkan kembali kepala ke permukaan. Ulangi gerakan ini sebanyak 30 kali kemudian istirahat selama dua menit.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x