HARIAN BOGOR RAYA - Para ilmuwan yakin, kemampuan bilingual untuk beralih di antara dua bahasa menjadi faktor kunci seseorang lebih baik dalam keterampilan kognitif. Beberapa keterampilan kognitif dari bilingual, seperti multitasking, mengelola emosi dan pengendalian diri. Kemampuan kognitif dari bilingual akan melindungi seseorang dari demensia.
“Keuntungan menjadi bilingual tidak hanya berasal dari pengetahuan kosa kata dan aturan bahasa kedua, tapi, dari peralihan antar bahasa yang tepat dan sering, yang menuntut kontrol kognitif yang tinggi untuk menghambat potensi interferensi antar bahasa,” tambah para peneliti, melanjutkan perihal demensia.
Para peneliti mengingatkan dampak positif pada kemampuan kognitif. Dampak positif dari kemampuan kognitif karena faktor lain, seperti usia dimana bahasa yang diingat dalam memori, atau demografi atau pengalaman hidup orang-orang yang bilingual.
Baca Juga: Demensia Bisa Serang Orang Dewasa dan Orang Muda, Ketahui Tantangan Unik Penyitas Demensia
Perlu diketahui, sebuah studi baru di Jerman menemukan bahwa berbicara dua bahasa setiap hari sejak usia muda dapat melindungi seseorang dari perkembangan demensia di kemudian hari.
Laman Medical Daily, dilansir melalui Antara, dalam kehidupan sosial, orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dua bahasa dapat meningkatkan kehidupan sosial hingga membuka lebih banyak kesempatan kerja.
Para peneliti di Jerman menentukan bahwa orang yang berbicara dwibahasa mendapat nilai lebih baik dalam tes belajar, memori, bahasa dan kontrol diri daripada pasien yang berbicara hanya satu bahasa.
Baca Juga: Waspada, WHO Sebut Sejumlah Faktor Bisa Tingkatkan Risiko Demensia