Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, konsultasi dengan dokter sangat penting mengingat keamanan penggunaan silikon dalam jangka panjang masih menjadi perdebatan.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan potensi risiko dan komplikasi seperti reaksi inflamasi. Reaksi tersebut, kata Arini, dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit, peradangan, rasa nyeri, dan pembentukan kapsul fibrosa di sekitar sisilikon.
Selain itu, penggunaan silikon juga berisiko terhadap gangguan autoimun, infeksi, pendarahan, pergeseran implan, atau kerusakan jaringan sekitarnya.
Baca Juga: Dokter Ingatkan Masyarakat Waspadai Gejala Neuropati
Meski demikian, menurut Arini, tidak semua pasien akan mengalami komplikasi atau efek samping terkait dengan penggunaan silikon.
"Risiko dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti keadaan kesehatan individu, teknik penerapan silikon, dan keahlian dokter yang melakukan prosedur tersebut," ujar Arini.***