Hal Penting Soal Gen Z dan Bunuh Diri

- 25 November 2023, 21:24 WIB
Ilustrasi Gen Z yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Ilustrasi Gen Z yang mengalami gangguan kesehatan mental. /Pexels/MART PRODUCTION/

“Ketika saya meneliti stressor (pemicu) psikososial di DKI Jakarta, mereka merasa bahwa prestasi mereka tidak sesuai dengan ekspektasi. Masalahnya ekspektasi siapa? Kebanyakan dikte eksternal,” kata dia, dilansir dari Antara.

 

Ekspetasi Eksternal

Ilustrasi - GEN Z yang menyatakan dalam survei bahwa Biaya Hidup dan Pengangguran menjadi Keresahan utamanya
Ilustrasi - GEN Z yang menyatakan dalam survei bahwa Biaya Hidup dan Pengangguran menjadi Keresahan utamanya

Jelasnya, ekspektasi eksternal atau tuntutan sosial tersebut membangun sebuah standar semu akan sebuah keberhasilan seseorang. Media sosial juga berperan besar dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Tips Gen Z Sadar dan Perhatian Soal Isu-isu yang Terjadi

Dikte eksternal yang tersebar di media sosial saat ini, jelas Nova, membuat generasi muda berjarak dengan dirinya sendiri, dan tanpa sadar lupa untuk memiliki mimpi yang benar-benar diinginkan.

“Ini adalah faktor pemicu yang paling tinggi, sangat tinggi, yang akhirnya berhubungan pada kekecewaan,” ujar Nova yang juga seorang Psikiater.

Nova melakukan penelitian tersebut pada generasi Z di DKI Jakarta, yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2012 (menurut laman Kementerian Keuangan RI).

Baca Juga: Cek Fakta! Hoaks Video Kapal Tenggelam di Dewata Bali Beredar via Media Sosial

Merujuk pada data American Psychological Association, gen Z merupakan kelompok masyarakat yang paling mau mengakui bahwa mereka memiliki masalah dengan kesehatan jiwa.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah