Network
HARIAN BOGOR RAYA- Gen Z sadar dan perhatian soal isu-isu yang terjadi, termasuk isu penegakan hukum. Hal ini didukung survei Praxis, menunjukkan bahwa 90,80 persen Gen Z merasa penegakan hukum eksekutif pemerintah pusat di Indonesia masih belum memuaskan.
"Mereka punya cukup literasi untuk memilah, memilih, terus kemudian menerapkan standar moral yang tinggi atas fenomena yang terjadi," kata Wakil Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) Sofyan Herbowo.
"Jadi, apa informasinya sama dia dipilih, dipilah. Terus dia terapkan standar moral, 'saya tuh ada di sini, saya nggak akan ikut yang buruk-buruk'. Kira-kira begitu. Dan di Gen Z, kita punya banyak harapan," kata Sofyan, soal Gen Z.
Baca Juga: Dewan Pers Beberkan Media Sosial Sebagai Paltform Baru Bagi Pers
Sementara, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers, Paulus Tri Agung Kristanto menilai sebagian dari kelompok Generasi Z memiliki kesadaran untuk menguji kebenaran informasi yang berasal dari media sosial dengan menggunakan media arus utama sebagai rujukan.
"Tidak sedikit yang menguji validitasnya, menguji kebenarannya dengan menggunakan media-media arus utama. Dan ini yang harus dipahami juga oleh para pimpinan media arus utama," kata Agung,, dilansir dari Antara.
Menurut Agung, kelompok generasi muda ini memang lebih digital savvy atau melek teknologi digital dan menggunakan perangkat smartphone mereka untuk mendapatkan informasi melalui media sosial. Apalagi hal ini juga didukung oleh keberadaan media arus utama yang saat ini memanfaatkan media sosial bukan hanya untuk pendistribusian konten melainkan juga menjadikannya sebagai wadah baru.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Polri Lakukan Pengawasan Intensif di Media Sosial
