Pasca Pandemi Covid-19, Kenali Gejala Pasca Digigit Nyamuk Aedes Aegypti

- 3 Mei 2024, 13:41 WIB
Ilustrasi Aedes aegypti.
Ilustrasi Aedes aegypti. /Pixabay/francok35/

HARIAN BOGOR RAYA - Bintik merah dan mimisan pasca digigit nyamuk aedes aegypti menjadi gejala klasik yang tidak selalu muncul pada penderita DBD pada era endemi saat ini.  

Bintik merah pada kasus demam berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegypti umumnya timbul pada hari ketiga dan berjalan selama dua hingga tiga hari selanjutnya. Bintik berkurang pada hari keempat dan kelima, lalu hilang pada hari keenam.

"Gejala tanda merah di kulit dan mimisan adalah gejala klasik yang timbul saat trombosit kurang dari 100.000 per mikrolter," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Imran Pambudi, masih terkait aedes aegypti.

Baca Juga: Kenali Karakteristik Nyamuk Aedes Aegypti Hingga Gigitan dari Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia

Ada gejala terbaru seperti juga menandai DBD. Seperti demam yang tak kunjung mereda, dari sebelumnya berkisar empat hingga 10 hari pasca gigitan nyamuk.

Jelasnya, alat diagnostik DBD di Indonesia saat ini relatif lebih maju dalam mendeteksi secara akurat DBD, salah satunya menggunakan rapid antigen (NS1).

"Sehingga kita tidak menunggu gejala-gejala klasik itu muncul yang kadang malah membuat keterlambatan penanganan. Bila ada demam tinggi disertai nyeri-nyeri badan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk dicek menggunakan NS1," katanya.

Baca Juga: Imbauan Bagi Masyarakat Agar Jaga Kebersihan Lingkungan dari Nyamuk Aedes Aegypti

Sementara, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri memberi mengonfirmasi adanya sejumlah perubahan gejala penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tubuh seseorang yang pernah terjangkit COVID-19 karena pengaruh reaksi imunologi.  

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah