HARIAN BOGOR RAYA - Banyak publik figur yang mengajak anak turut serta menunaikan ibadah umrah dan haji. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk memberikan edukasi terkait bahaya meningitis. Termasuk pentingnya vaksinasi meningitis pada anak.
"Keluarga muda ini bisa kita manfaatkan, kita endorse untuk menyebarluaskan bahwa anak-anak ini harus divaksin sebelum berangkat untuk mencegah penyakit," kata anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. R.A. Setyo Handryastuti, masih soal umrah dan haji.
Bukan hanya vaksinasi, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, mencukupkan minum air putih, mencukupkan istirahat dan tidur juga penting. Termasuk memakai masker demi menghindari masalah kesehatan selama menunaikan ibadah umrah dan haji.
Baca Juga: Imbauan Penting Bagi Jamaah Umrah dan Haji
Sementara, meningitis atau peradangan selaput otak akibat penyakit meningokokus invasif pada anak kerap sulit didiagnosis. Bahkan, bisa berkembang cepat.
"Penyakit ini sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal," kata dokter ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.
"Masa inkubasinya sendiri butuh empat hari, kisarannya dua sampai 10 hari... gejala awalnya sangat tidak spesifik," tambahnya.
Baca Juga: Pemerintah Ungkap Keinginan Soal Jamaah Umrah Backpacker
Anak yang terserang meningitis, lanjutnya, biasanya merasakan sakit pada kaki, merasa dingin pada tangan dan kaki, serta mengalami perubahan warna kulit abnormal seperti menjadi pucat atau berbintik-bintik.