Alasan Kemenkes Perhatian Pada Masalah Diabetes Melitus

- 15 Juni 2024, 22:08 WIB
Ilustrasi diabetes melitus.
Ilustrasi diabetes melitus. /Freepik/

HARIAN BOGOR RAYA - Persoalan terkait penyakit diabetes melitus menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya, pada penyakit diabetes melitus menjadi ibu dari segala penyakit. Penyakit diabetes bisa memicu timbulnya berbagai penyakit lain pada tubuh seseorang.

Pencegahan pertama dari penyakit kencing manis atau diabetes melitus ialah mengendalikan konsumsi gula berlebih pada makanan atau minuman. Lalu, konsisten menjalankan aktivitas fisik setiap hari.

"Jadi pola pikirnya harus tetap banyak gerak kapanpun, dimanapun wajib dikerjakan. Kalau gula darah terkontrol dengan cara ini maka tidak perlu obat," kata dokter dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, masih soal diabetes melitus.

Baca Juga: Ini Kata Peneliti, Apel dan Teh Hijau Yang Dapat Menurunkan Diabetes

Ia pun menekankan pentingnya edukasi pada masyarakat terkait penyakit diabetes agar mudah menanganinya. "Edukasi dulu untuk pemahaman masyarakat, jadi tidak melulu obat sebenarnya. Masyarakat perlu paham dulu apa itu diabetes," kata Tri, dilansir dari Antara.

Masyarakat harus memahami apa itu penyakit kencing manis atau yang biasa disebut Diabetes Melitus. Pada penyakit diabetes melitus, kadar gula darah (glukosa) pada seseorang melebihi nilai normal, dan membuatnya menjadi penyakit kronis.

Selain itu, masyarakat perlu mengerti cara-cara mengendalikan kadar gula darah termasuk pengaturan asupan makanan, juga mengerti perjalanan penyakit diabetes yang diderita, serta mengerti kebutuhan obat-obatan yang diperlukan.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Diabetes yang Dapat Anda Lakukan

Menurut dia, tidak hanya penderita diabetes melitus  yang perlu mengatur pola makan, tetapi juga seluruh masyarakat secara umum. Kemudian juga pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang sesuai takaran, tidak kurang dan tidak lebih untuk menghindari risiko yang lebih berat.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah