Peneliti Ungkap Paparan Cahaya di Malam Hari, Hingga Risiko Diabetes

- 30 Juni 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi cahaya
Ilustrasi cahaya / Pexels/MoEid

HARIAN BOGOR RAYA - Waktu makan memberi pengaruh pada ritme sirkadian manusia. Waktu makan juga memberi pengaruh pada toleransi glukosa dan kadar lemak tubuh. Termasuk potensi memberi pengaruh pada hubungan antara paparan cahaya, gangguan sirkadian, dan diabetes.

Masih terkait.cahaya, peserta pada penelitian yang diterbitkan di Universitas Flinders Australia ini, dalam kelompok ini dalam rentang usia rata-rata 62,3 tahun. Belum pasti apakah temuan ini bisa diterapkan pada kelompok usia yang lebih muda.

Berdasarkan temuan para peneliti, ada saran agar masyarakat mengurangi paparan cahaya saat malam hari. Juga menjaga lingkungan gelap mungkin. Itu cara mudah dan murah demi mencegah atau menunda perkembangan diabetes.

Baca Juga: Deretan Manfaat Cahaya Matahari Masuk ke dalam Rumah Anda

Jika seseorang banyak terkena paparan cahaya terang seperti dari gawai di malam hari, jelas peneliti, bisa mendapatkan risiko lebih tinggi terkena penyakit diabetes tipe 2.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh Medical Daily, sebuah penelitian melibatkan sebanyak 85 ribu orang dewasa sehat tanpa diabetes. Dijelaskan peneliti dari Universitas Flinders Australia, paparan cahaya antara pukul 00.30 dini hari dan 06.00 pagi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes sebesar 67 persen.

Lewat jurnal The Lancet Regional Health, para peneliti juga menyampaikan, risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi pada orang yang terpapar cahaya malam yang lebih terang. Juga pada orang yang terpapar pola cahaya yang dapat mengganggu ritme sirkadian.

Baca Juga: Deretan Cara Bantu Atasi Penyakit Diabetes dan Ginjal, Termasuk Asupan Makanan

“Menghindari cahaya di malam hari dapat menjadi rekomendasi sederhana dan hemat biaya yang dapat mengurangi risiko diabetes, bahkan dalam kondisi yang buruk, mereka yang memiliki risiko genetik tinggi,” tulis para peneliti.

Lanjut peneliti, paparan cahaya yang ditangkap melalui perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan dan berisi sensor cahaya fotodioda silikon dengan panjang gelombang sensitivitas puncak 560 nm.

“Paparan cahaya malam dan risiko genetik ditemukan menjadi faktor risiko independen untuk mengembangkan diabetes tipe 2,” kata peneliti.

Baca Juga: Waspadai Potensi Hujan Disertai Petir Siang dan Malam Hari ini

Lebih lanjut saat dihubungkan dengan terganggunya ritme sirkadian tubuh yang dapat mengganggu beberapa fungsi tubuh, mereka turut menemukan bahwa paparan cahaya menyebabkan perubahan sekresi insulin dan metabolisme glukosa.

“Perubahan sekresi insulin dan metabolisme glukosa  yang disebabkan oleh ritme sirkadian yang terganggu memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perkembangan. diabetes tipe 2,” kata penulis senior Andrew Philips.

Walaupun para peneliti menemukan sejumlah hal penting tersebut, namun mereka mengklaim bahwa penelitian yang dilakukan memiliki keterbatasan tertentu seperti tidak dapat mengeksplorasi dampak waktu makan karena kurangnya data pola makan sementara.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: Medical Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah