Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan

6 Februari 2023, 15:30 WIB
Hadiri pertemuan tahunan industri jasa keuangan /BPMI Setneg/

 

HARIAN BOGOR RAYA - Hadiri pertemuan tahunan industri jasa keuangan  (PTIJK) yang digelar di hotel Shangrila Jakarta, presiden Jokowi dorong peningkatan pengawasan produk keuangan, Senin 6 Februari 2023.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan pengawasan berbagai produk jasa keuangan agar masyarakat makin terlindungi.

Presiden mengatakan bahwa saat ini masyarakat tentunya sangat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan, baik itu asuransi, pinjaman online, investasi, dan tur haji dan umrah.

Baca Juga: Medco E&P Tanam Pohon Unggulan Bersama Siswa SMKN 1 Indra Makmur

Dalam hal pengawasan tersebut, Kepala Negara juga meminta agar jajarannya bekerja tidak hanya secara makro, tetapi juga detail. Presiden memberikan contoh sebuah perusahaan di India yang mengalami kerugian akibat harga sahamnya melorot tajam yang kemudian berdampak pada perekonomian India secara keseluruhan.

"Hati-hati ada peristiwa besar minggu kemarin, Adani di India. Makronya negara bagus, mikronya ada masalah. Mikro, hanya satu perusahaan, Adani. Kehilangan 120 _billion_ USD, hilang, langsung. Dirupiahkan Rp1.800 triliun. Hati-hati mengenai ini, pengawasan, pengawasan, pengawasan," jelasnya.

"Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan Rp1.800 triliun. Itu seperempatnya PDB India hilang. Yang terjadi apa? _Capital outflow_, semua keluar, yang terjadi apa? Rupee jatuh. Hati-hati mengenai ini, padahal kondisi makronya bagus," lanjutnya.

Baca Juga: Polsek Parung Amankan 8 Orang Remaja Yang Diduga Sebagai Gangster

Oleh karena itu, Presiden meminta agar pengawasan terhadap asuransi, pinjaman _online_, hingga investasi dilakukan secara mendetail dan lebih intensif. Presiden tidak ingin berbagai kejadian kejahatan keuangan seperti kasus Asabri, Jiwasraya, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, hingga Wanaartha terulang kembali.

"Jangan sampai kejadian-kejadian yang sudah-sudah, Asabri, Jiwasraya, Rp17 triliun, Rp23 triliun, ada lagi Indosurya, ada lagi Wanaartha, sampai hafal saya ini karena baca. Unit link, ini harus mikro satu-satu diikuti karena rakyat, yang nangis itu rakyat," ucapnya. 

"Rakyat itu hanya minta satu sebetulnya, duit saya balik, uang saya balik karena saya waktu ke Tanah Abang ada yang nangis-nangis, ceritanya juga kena itu. Waktu di Imlek juga sama, nangis-nangis itu juga, di Surabaya nangis-nangis itu juga. Hati-hati semuanya yang namanya pengawasan harus lebih diintensifkan," tegasnya.

Baca Juga: Polsek Citeureup Amankan 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.***

Sumber: BPMI 

 

 

 

Editor: Herawati Nurlia

Tags

Terkini

Terpopuler