Rekomendasi Penting Soal Gunung Api Karangetang Bagi Masyarakat Hingga Pendaki

16 April 2023, 09:03 WIB
Gunung Karangetang di pulau Siau mengeluarkan guguran lava sejauh 150 meter. Juga terjadi pnumpukan lava. Ini kronologinya /Antara/

HARIAN BOGOR RAYA - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia A. Tatipang di Manado, menyebut ada beberapa rekomendasi yang harus dipatuhi terkait aktivitas di dekat area Gunung Api Karangetang. Seperti masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.

Masyarakat di sekitar Gunung Api Karangetang diharapkan tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

Sementara pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Karangetang diharapkan mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Karangetang Empat Kali Luncurkan Awan Panas

Perlu diketahui, Gunung Api Karangetang erupsi efusif pada tanggal 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan bahwa status Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara masih tetap siaga (level III).

"Kami berharap warga mematuhi radius bahaya atau rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG," kata Dia menyebutkan beberapa rekomendasi yang harus dipatuhi, yaitu masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.

Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Karangetang, Warga Masih Diungsikan

Masyarakat di sekitar gunung diharapkan tenang serta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

Sementara pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diharapkan mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.

Gunung Karangetang erupsi efusif pada tanggal 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Baca Juga: Status Gunung Karangetang Level 3, PVMBG Himbau Masyarakat Untuk Patuhi Radius Bahaya

Dia menyebutkan dari laporan hasil pengamatan hingga pukul 00.00-06.00 WITA, secara visual gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut, tampak jelas hingga kabut, sementara asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Asap kawah dua teramati putih tipis hingga tebal lebih kurang 25 meter, dari CCTV teramati sinar api lk 10 meter dari puncak kawah satu dan dua.

Pos Gunung Api merekam tujuh kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo lima sampai delapan milimeter, dengan S-P 0 detik dengan durasi 10-24 detik.

Baca Juga: PVMBG Mengabarkan Gunung Karangetang Mengalami Erupsi

Terekam juga satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo delapan milimeter durasi lima detik, satu kali gempa tektonik lokal amplitudo 35 milimeter, S-P tujuh detik durasi 20 detik, serta empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8-35 milimeter, S-P 16-19 detik durasi 44-89 detik.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler