Diduga Terafiliasi Paham Radikalisme, Pegawai PT KAI dan Tiga Anggota Kepolisian Ditangkap Tim Densus 88

20 Agustus 2023, 18:46 WIB
Ilustrasi penangkapan pelaku persekusi dua pemandu karaoke di Sumatera Barat. /Pexels/Kindel Media

HARIAN BOGOR RAYA - Seorang pegawai PT KAI yang berinisial DE Senin, 14 Agustus 2023 lalu ditangkap oleh tim Detasemen khusus (densus) 88 anti teror.

Penangkapan terhadap dirinya dikarenakan Ia diduga telah terafiliasi paham radikalisme, bahkan dirinya diduga sudah hampir melakukan aksi amaliyah dan sudah menyiapkan berbagai senjata api.

Penangkapan terhadap DE mengejutkan banyak pihak. Namun yang lebih mengejutkan lagi, Polda Metro Jaya juga berhasil menangkap tiga anggota polisi yang diduga terkait dengan terorisme.

Baca Juga: Dua Orang Pria Terduga Tindak Pidana Terorisme di Lombok, Diringkus Tim Densus 88 Anti Teror

Ketiga polisi yang berhasil diamankan tersebut merupakan buntut dari penangkapan DE. Mereka menyisir anak buah sendiri yang ada di institusi polri, yang terpapar aksi terorisme.

Dan dari hasil penyisiran tersebut itulah, pihak kepolisian Polda Metro Jaya berhasil menangkap tiga anggota polisi yang diduga terkait terorisme.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi membenarkan penangkapan tiga anggota kepolisian, Ia menyebut bahwa penangkapan tersebut hasil dari pengembangan kasus DE yang diamankan awal pekan ini.

Baca Juga: Kepala BNPT Tegaskan Penyanderaan Terhadap Pilot Susi Air Merupakan Aksi Terorisme

“Dua dari tiga polisi itu, merupakan anggota polisi wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sore ini, akan dirilis,” ujar Hengki Haryadi pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Akan tetapi terkait dengan penangkapan terhadap anggota kepolisian yang diduga terlibat terorisme, Hengki enggan merinci secara detail, Ia hanya mengatakan media bisa menunggu rilis yang diberikan pihak kepolisian.

Terkait penangkapan DE, Tim Densus 88 menangkapnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan RT 07/RW 27, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, yaitu dirumahnya sendiri.

Baca Juga: Temuan Penyelewengan Aliran Dana Gempa Untuk Terorisme, Wapres Minta Penegak Hukum Mengusutnya

DE dalam kesehariannya, merupakan sosok yang mau bergaul dengan masyarakat. Ia akan berubah seperti orang lain saat menggunakan media sosial khususnya Facebook. Dalam akun Facebook pribadinya, DE akan menyebar propaganda jihad.

Dikutip dari Pikiran Rakyat.com menurut keterangan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Seregar bahwa DE  sudah terpapar paham terorisme sejak tahun 2019 saat DE masih remaja, DE disebut bergabung dengan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM.

"Tadi seperti saya bilang, terpapar atau keterlibatan dia itu dimulai dari 2010 ketika dia menjadi jamaah di MIB,” ujar Aswin pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Diduga Lemparan Bom Molotov OTK, Pospol Pinrang Terbakar

Sebelum bergabung dengan BUMN pada tahun 2016, de telah terlebih dahulu bergabung dengan MIB. Namun ketika pimpinan MIB diamankan Densus 88, maka MIB pun akhirnya bubar. Kemudian DE memanfaatkan media sosial untuk menyebar propaganda jihad. Pada 2014, dan DE langsung menyatakan baiat pada Amir Islamic State Abu Al Husain pada 2014. 

Dalam penggerebekan di rumah DE, tim densus 88 berhasil menemukan 18 senjata api laras panjang dan laras pendek yang merupakan pabrik ikan dan rakitan. Tim densus 88 juga menyita sebuah magazine dan amunisi serta komputer meja dan bukti lainnya.

Senjata yang dikumpulkan oleh DE diduga untuk melakukan aksi Amaliyah. Dan selama tiga pekan terakhir aktivitas DE didalam Facebook makin tinggi. Dia makin aktif mengajak pengikutnya melakukan amaliyah.***

 

Editor: Herawati Nurlia

Tags

Terkini

Terpopuler