Stafsus Menlu Ungkap Soal Indonesia Hingga Konflik Perparah Keadaan Negara Berkembang

6 Maret 2024, 11:01 WIB
Ilustrasi Indonesia /Pixabay/ELG21/

HARIAN BOGOR RAYA - Negara Indonesia akan terus konsisten menjadi negara non-blok saat berbagai konflik yang kini terjadi, salah satunya konflik ekonomi antara Amerika Serikat dan China. Pasalnya, negara Indonesia memiliki arah kebijakan politik luar negeri bebas aktif. 

“Melihat hubungan Amerika Serikat dan China sekarang, mengapa kita harus memilih untuk memihak antara salah satu dari mereka? Indonesia tidak akan memihak seperti itu,” kata Staf Khusus Menteri Luar Negeri (Stafsus Menlu), Dian Triansyah Djani.

Jelasnya, Indonesia adalah teman bagi semua pihak. Dan sebagai negara non-blok, Indonesia memiliki posisi yang ideal dalam menempatkan diri di antara dua raksasa ekonomi dunia itu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari ini di Beberapa Wilayah Indonesia, Waspadai Bibit Siklon Tropis 91S

Dirinya mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan Indonesia.

“Pada akhirnya, semua pihak akan diuntungkan jika kita memiliki dunia yang lebih aman dan damai,” ucap Trian.

Ia pun menyebut soal banyaknya konflik yang terjadi saat ini memperparah keadaan negara-negara berkembang saat terjadi krisis iklim. Hal itu lantaran adanya pengalihan sumber daya untuk menangani berbagai konflik tersebut.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Indonesia Kasus Kusta Menempati Urutan Ketiga di Dunia

“Jika semakin banyak konflik, hal tersebut akan menimbulkan dampak yang parah terhadap negara berkembang. Mereka seharusnya mendapatkan pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim dan mewujudkan SDGs, namun sumber daya tersebut teralihkan (untuk mengatasi konflik),” ujar Dian Triansyah Djani di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa Indonesia telah berupaya melalui berbagai forum internasional, terutama saat kepemimpinanya pada G20 dan ASEAN, untuk mengampanyekan kepentingan negara-negara berkembang tersebut.

Menurut Trian, hal itu dilakukan karena pemerintah Indonesia menginginkan adanya kolaborasi antara semua negara dalam membangun dunia.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler