Rekam Jejak Kemeriahan Tahun Baru Imlek di Bandung

- 23 Januari 2023, 21:33 WIB
Ilustrasi Imlek 2023.
Ilustrasi Imlek 2023. /Pixabay/ignartonosbg

Harian Bogor Raya - Kemeriahan Tahun Baru Imlek di Bandung pernah diberitakan koran berbahasa Sunda, Sipatahoenan pada Senin 27 Januari 1941 lampau. Sejak siang hari, Sipatahoenan menuliskan banyaknya orang yang menyalakan petasan. 

Kemeriahan Tahun Baru Imlek itu terjadi hingga malam hari. Meski demikian, kemeriahan itu belum bisa menyaingi semaraknya peringatan Tahun Baru Imlek pada tahun sebelumnya. Aktivitas menyalakan petasan dinilai jauh berkurang di kampung-kampung warga Tionghoa seperti Pasarbaru, Jalan Suniaraja, Kebon Jati, Cibadak, Cikakak, Citepus, Astanaanyar.

Ucapan selamat Tahun Baru Imlek juga muncul di Sipatahoenan. Pada Senin 31 Januari 1938, ucapan selamat muncul di halaman depan koran tersebut. 

Baca Juga: Bukan Hanya Indonesia, 3 Negara Lain di Dunia Kecam Pembakaran Alquran di Swedia

Demikian pula pada terbitan Senin 27 Januari 1941. "Selamat Tahoen Baroe Imlek 2492 dari Directie, Redactie, dan Administratie Sipatahoenan."

Koran Keng Po turut menyuguhkan tulisan-tulisan terkait perayaan Sincia atau Imlek pada Kamis 27 Januari 1949. Melalui salah satu tulisannya, Keng Po menyajikan petikan tulisan dr Lin Yu Tang bertajuk, Tjara Bagimana Saja Liwati Meleman Sintjhia. "Boeat lamanja lima hari, seloeroeh bangsa pake pakean jang paling bagoes, toetoe toko, loentang-lantoeng, berdjoedi, poekoel gembreng, pasang petasan, saling mengoendjoengin dan nonton wajang," tulisnya. Hal unik lain adalah bujang perempuan yang paling rendah mempunyai hak boeat tida ditjomelin atau diomelin pada tahun baru tersebut 

"Malahan orang-orang prampoean Tionghoa jang soeka kerdja berat, pada hari itoe pada merem melek, makan kwatji, tida maoe njoetjii atawa masak, atawa maski tjoema pegang piso dapoer." Keng Po juga menurunkan tulisan lain berjudul, Taoen Baroe Imlek tjara-tjaranja dirajaken harian itoe. 

Baca Juga: Masuk Bulan Rajab, Ketahui Sejarah Hingga Niat Puasa Rajab

Sepekan sebelum tahun baru, ibu, tante, saudara-saudara perempuan membersihkan rumah. Bocah-bocah selama persiapan menjelang Imlek juga dilarang bermain di rumah agar jubin mengkilap tak kotor. Sementara di dapur, kegiatan memasak dilakukan.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x